MAKALAH
Dosen Pengampu :
Dedi Whinata, S.Or, M.Pd
WAHYU PURNOMO AJI
K5412077
PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU
PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
Kata
Pengantar
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas
segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan makalah dapat berjalan tanpa
halangan yang berarti, dari awal sampai selesai.
Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas mata kuliah Olahraga Semester I Prodi Pendidikan Geografi FKIP UNS 2012.
Dalam kesempatan ini disampaikan terima kasih atas
bimbingan, bantuan serta saran dari berbagai pihak.
Dalam kesempatan ini kami berterima kasih atas bimbingan,
bantuan, serta saran dari berbagai pihak seperti :
1)
Allah SWT atas segala ni’mat yang
diberikan-Nya.
2)
Kedua orang tua kami yang selalu
memberikan dukungan moril maupuun materil.
3)
Bapak Dedi Whinata, S.Or, M.Pd
sebagai dosen pengampu mata kuliah Olahraga.
4)
dan masih banyak pihak yang tidak
dapat kami sebutkan satu per satu
Penyusun menyadari akan kemampuan yang sangat terbatas
sehingga dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangannya. Demi penyusunan
makalah di waktu yang mendatang yang lebih baik, penyusun mohon kritik dan saran yang
membangun.
Makalah yang kami sajikan ini semoga banyak bermanfaat bagi
penyusun khususnya dan mahasiswa lain pada umumnya. Amiin.
Wassalamu’alaikum Wr.
Wb
Surakarta, Desember
2012
Penyusun
Motto
Ø Mensana
in corpore sano (
Di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat )
Pengesahan
Makalah ini telah disahkan di
......................................................... pada :
hari, tanggal :
waktu :
Mengetahui,
Dosen
Pengampu Olahraga
Dedi
Whinata, S. Or., M. Pd
Daftar
Isi
Halaman Judul ................................................................................................. . i
Kata Pengantar .................................................................................................. ii
Motto ............................................................................................................... . iii
Pengesahan.........................................................................................................
iv
Daftar Isi ............................................................................................................ v
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Olahraga dan Manfaatnya
.............................................. 2
A.
Pengertian
Kesehatan Jasmani-Rohani dan Manfaatnya ………... 3
B.
Pengertian
Pemanasan Sebelum Berolahraga dan Macamnya…... 6
C.
Macam-macam
Induk Olahraga Nasional ……………………….. 8
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan
dan Saran ……………………………………………
17
Daftar Pustaka
……………………………………………………………….. 18
BAB
I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Olahraga
merupakan serangkaian gerak dengan teknik tertentu yang dapat memberikan dampak
positif bagi kesehatan tubuh. Olahraga pada saat ini sudah memiliki banyak
variasi dan tidak hanya terpaku pada gerakan fisik saja tetapi sudah merasuk
nilai nilai seni di dalamnya. Selain itu olahraga juga mempunyai daya tarik
bisnis yang menggiurkan melalui penanaman modal. Bahkan di Inggris sudah menjadi daya tarik
utama bagi investor-investor menanamkan modalnya.
Olahraga
di Indonesia juga mulai bervariasi. Kita sudah dapat menerima jenis-jenis baru
dari luar. Olahraga di Indonesia sudah berkembang sejak awal abad ke-20.
Indonesia juga sempat menuai banyak prestasi baik regional maupun internasional
pada pertengahan hingga akhir abad ke-20. Namun beberapa tahun ini, dominasi
Indonesia sudah mulai digeser oleh negara lain seperti China, Korea, dan India.
Tidakkah menjadi ironi kala Indonesia butuh kebangkitan tetapi generasi muda
malah membuat semakin terpuruk dengan aksi saling tawurannya. Maka dari itu
kita sebagai generasi muda Indonesia kita gali bakat kita, kembangkan dengan
fasilitas yang baik dari pemerintah, dan raih prestasi setinggi-tingginya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud olahraga dan apa manfaatnya
bagi tubuh ?
2. Bagaimanakah yang dimaksud kesehatan jasmani dan
rohani.
3. Apakah pengertian pemanasan sebelum olahraga ?
Jelaskan bentuk-bentuknya !
4. Apa sajakah
macam induk organisasi olahraga di Indonesia ?
C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui apa yang dimaksud olahraga dan
manfaatnya bagi tubuh.
2. Dapat menjaga kesehatan jasmani dan rohani.
3. Mengetahui apa itu makna pemanasan sebelum
olahraga.
4. Mengetahui olahraga di Indonesia dan berbagai
macam induk organisasinya.
BAB II
PEMBAHASAN
Olahraga adalah serangkaian
gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak (mempertahankan
hidup dan meningkatkan kemampuan gerak meningkatkan kualitas hidup). Seperti
halnya makan, Olahraga merupakan kebutuhan hidup yang sifatnya periodik;
artinya Olahraga sebagai alat untuk memelihara dan membina kesehatan, tidak
dapat ditinggalkan.
Pedagogi olahraga mencakup dua hal
utama :
a. Tindakan pendidikan praktis dalam bermain dan olahraga, dan
karena itu ada landasan teoretis bagi
kegiatan olahraga yang mengandung maksud mendidik tersebut; dan
b. Praktik yang dimaksud berbeda dengan praktik dan konsep lama dalam
pendidikan jasmani yang mengutamakan latihan gaya militer dan drill di beberapa
negara, khsusnya di Jerman; praktik baru itu disertai konsep teoretis pendidikan
jasmani, kontrol terhadap badan, dan disiplin, yang menyatu dengan gerak
fisik, ability, dan keterampilang dibawah pengendalian jiwa dan kemauan
2. Manfaat Olahraga
Sebelum berolahraga ada baiknya anda
mengetahui terlebih dahulu manfaat dari olahraga, yaitu:
a.
Meningkatkan
daya tahan tubuh.
Olahraga yang teratur dapat meningkatkan daya tahan tubuh
dikarenakan gerakan-gerakan dalam olahraga memicu hormon adrenalin yang
mendorong jantung untuk bekerja lebih keras sehingga aliran darah lebih deras
mengalir ke otot dan otak. Maksud dari reaksi dari hormon adrenalin ini adalah
untuk mempersiapkan tubuh dalam menghadapi berbagai ancaman yang mungkin akan
terjadi baik secara fisik maupun dalam bentuk penyakit. Itulah mengapa olahraga
teratur sangat disarankan karena dapat meningkatkan daya tahan tubuh akibat
hormon adrenalin yang terus dikeluarkan secara teratur.
b.
Meningkatkan
kinerja otak.
Aliran darah yang deras mengalir
akibat reaksi dari hormon adrenalin tersebut membawa oksigen ke otak yang
memang memerlukannya dan membuat kinerja otak lebih baik sehingga dapat fokus
pada aktifitas yang sedang dilakukan.
c.
Menunda penuaan.
Berolahraga memicu produktivitas
sel-sel baru pada kulit sehingga kulit akan lebih kencang dan mengurangi
kerutan karena sel-sel yang mati cepat tergantikan oleh sel-sel kulit yang baru
diproduksi tersebut.
d.
Mengurangi resiko stress.
Sudah pasti resiko stess akan jauh
berkurang jika kita berolahraga akibat meningkatnya kadar hormon serotonin
dalam otak yang berfungsi untuk mengendalikan mood.
e. Meningkatkan kepercayaan diri dan penampilan.
Seseorang yang berolahraga pasti
akan memiliki stamina dan energi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan yang
tidak berolahraga. Stamina dan energi yang bagus akan mempengaruhi kondisi
psikologis seseorang hingga menimbulkan efek positif seperti perasaan kuat,
nyaman, aman dan tenang. Efek positif tersebut tentunya dapat menimbulkan kepercayaan
diri setiap orang.
B.
Pengertian
Kesehatan Jasmani-Rohani dan Manfaatnya
- Pengertian
Kesehatan Jasmani & Rohani
Dalam UU no. 23 tahun 1992, dijelaskan bahwa kesehatan
adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap
orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Dari definisi tersebut jelas
terlihat bahwa kesehatan bukanlah semata-mata keadaan bebas dari penyakit,
cacat atau kelemahan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hidup
sehat secara badaniah, sosial, dan rohani merupakan hak setiap orang. sedangkan
yang dimaksud dengan pola hidup sehat adalah segala upaya menerapkan kebiasaan
baik dalam menciftakan hidup yang sehat dan menghindarkan diri dari kebiasaan
buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
Sejalan
dengan definisi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Departemen Kesehatan ,
definisi ini diuraikan lebih lanjut sebagai berikut:
Sehat =
Sejahtera + Bebas
- jasmani
- penyakit
- rohani
- cacat
- sosial
- kelemahan
Jadi sehat meliputi tiga aspek yang saling berkaitan erat,
yakni jasmani, rohani, dan sosial. Maka sehat tidak semata-mata hanya bebas
dari penyakit, cacat, dan kelemahan, tetapi baik jasmani, rohani, dan sosial
harus berkontribusi dalam mendukung kehidupan. Itulah sebabnya pembinaan
kesehatan melalui salah satu aspek, khususnya melalui kegiatan jasmani atau
olahraga, berpengaruh terhadap kedua aspek lainnya.
Sebaliknya, sakit adalah suatu keadaan tak normal dari
fungsi alat tubuh yang disebabkan oleh suatu penyakit. Penyakit dapat dibagi
menjadi dua golongan, yaitu : (1) penyakit infeksi, dan (2) penyakit
non-infeksi. Penyakit non-infeksi dapat dibagi menjadi :
1.
Penyakit rudapaksa: penyakit karena
kecelakaan atau tindak kekerasan.
2.
Penyakit kelemahan jasmani dan
rohani.
Perlu dipahami, manfaat olahraga bagi penyembuhan penyakit
terbatas hanya pada penyakit non-infeksi, khususnya penyakit kelemahan.
Terhadap penyakit infeksi, olahraga justru dapat memperberat sakitnya.
Yang termasuk penyakit non-infeksi
yang bukan rudapaksa ialah:
- Penyakit hipokinetik yakni penyakit kelemahan
fungsional karena orang kurang bergerak.
- Penyakit psikosomatik, seperti:
1.
Penyakit lambung/maag (gastritis);
2.
Penyakit bengek (asma bronchiale);
3.
Penyakit eczema.
- Penyakit jantung dan pembuluh darah,
seperti:
1.
Penyakit jantung koroner;
2.
Penyakit tekanan darah
tinggi/rendah;
3.
Stroke.
- Penyakit metabolism, seperti:
1.
Kegemukan (obesitas);
2.
Kencing manis (diabetes mellitus);
3.
Kelebihan lemak darah (hiperlipidemia)
2. Cara
Menjaga Kesehatan Jasmani Rohani
Semua orang pasti pernah sakit, namun resiko sakit dapat
diminimalkan atau dikurangi resikonya dengan memperhatikan hal-hal berikut ini
:
a.
Istirahat / Tidur
Waktu yang diperlukan manusia normal untuk tidur kurang
lebih 8 jam sehari atau sepertiga hari. Waktu tidur akan bertambah sesuai usia,
di mana bayi, anak kecil dan manula membutuhkan waktu tidur yang lebih banyak
dari orang dewasa dan anak muda. Kalau kurang istirahat badan akan capek dan
pegal. Mungkin bisa dilakukan pijat seperti massage girl,
tapi akan lebih baik menjaga dari pada mengobati.
b.
Makanan
Makanlah makanan yang bergizi secara teratur, tidak
berlebihan dan tidak kurang. Kelebihan makanan dapat meningkatkan kadar gula
dalam darah yang akhirnya menimbulkan penyakit kencing manis yang sangat
berbahaya. Perhatikan pula kandungan gizi sesuai takaran yang wajar, karena
berlebihan suatu zat tidak baik untuk kesehatan. Jangan asal memakan makanan
enak. Apalagi sekarang misalnya berkembang penyakit stroke, akan lebih baik
menjaga kesehatan daripada melakukan terapi stroke.
c.
Kondisi Psikis / Psikologi
Jangan terlalu stres dengan berbagai hal dalam hidup anda.
Buat apa susah, lebih baik kita bergembira. Jika pekerjaan anda membuat anda
stres dan pusing tujuh keliling terus-menerus maka sebaiknya anda mulai mencari
peluang bisnis atau pekerjaan lain yang tidak banyak membuat anda stres. Bila
anda punya masalah ada baiknya anda bicarakan dengan orang lain yang dekat
dengan anda. Beban psikis dan pikiran dapat mempengaruhi daya tahan tubuh yang
efeknya dapat mengundang penyakit jasmaniah dan rohaniah. Setiap masalah pasti
ada jalan keluarnya. Luangkan waktu anda untuk sesuatu yang menyenangkan bagi
diri anda sendiri dan jangan sekali-kali lari ke minuman keras dan narkoba.
d.
Daya Tahan Tubuh
Tingkatkan daya tahan tubuh anda dengan mengkonsumsi
berbagai makanan atau minuman alami yang dapat menangkis serangan kuman dan
penyakit. Membiasakan diri dengan jamu-jamuan tradisional atau sering minum teh
kental pahit setiap hari dapat mengingkatkan zat anti oksidan dalam tubuh untuk
melenyapkan zat radikal bebas dari alam sekitar yang merugikan kesehatan kita.
Begitu juga dengan kondisi kulit tubuh, jangan sampai membuat tato (tattoos
places) atau hal aneh. Cintailah tubuh Anda.
e.
Ekonomi Finansial
Memiliki penghasilan yang cukup untuk keperluan sehari-hari
dan tabungan untuk masa depan yang halal akan membuat hidup anda tenang lahir
dan batin. Jika anda masih berjuang dengan kebutuhan dasar maka rubahlah pola
pikir anda. Bekerja sama dengan istri, suami atau kawan anda untuk merintis
sebuah usaha yang memiliki peluang serta prospek yang baik, siapa tahu bisa sukses
dan membuat anda terbebas dari masalah finansial. Jangan hidup boros, dan
mulailah hidup sederhana walaupun penghasilan anda besar.
f.
Sosial
Hiduplah yang rukun dengan tetangga anda di lingkungan
sekitar anda. Perbanyak teman dan relasi serta jauhi permusuhan dan segala
sifat dan sikap buruk pada orang lain. Istilahnya seribu teman masih kurang,
satu musuh kebanyakan.sudah kebanyakan. Memiliki hubungan yang baik dengan para
tetangga dan saudara sangat menguntungkan bagi anda, karena mereka dapat menolong
anda sewaktu-waktu anda membutuhkannya. Pemilihan teman juga sangat penting.
C. Pengertian Pemanasan Sebelum
Berolahraga Macamnya
1.
Pengertian
Pada saat
akan memulai suatu aktifitas olahraga, stretching (peregangan) atau lebih
dikenal orang dengan istilah pemanasan (warm-up) sangat diperlukan. Stretching
adalah bentuk dari penguluran atau peregangan pada otot-otot di setiap anggota
badan agar dalam setiap melakukan olahraga terdapat kesiapan serta untuk
mengurangi dampak cedera yang sangan rentan terjadi.
Stretching
atau pereganganan otot adalah aktivitas yang biasanya dilakukan sebelum atau
setelah olahraga. Kegiatan ini bertujuan untuk membuat oto dan persendian
menjadi fleksibel dan elastic. Sehingga menjadi lebih mudah pada saat melakukan
pergerakan. Selain hal tersebut , stretching juga berfungsi menghindari
cidera pada saat berolahraga.
Manfaat
Berikut beberapa manfaat yang dapat Anda dapatkan
dari pemanasan sebelum berolahraga :
·
Meningkatkan
tingkat energi yang dikeluarkan oleh metabolisme tubuh.
·
Meningkatkan
kecepatan perjalanan sinyal syaraf yang memerintah gerakan tubuh.
· Meningkatkan
efisiensi dalam proses reciprocal innervation, sehingga memudahkan
otot-otot berkontraksi dan rileks secara lebih cepat dan efisien.
· Meningkatkan
kapasitas kerja fisik atlet.
· Mengurangi
adanya ketegangan otot.
·
Meningkatkan
kemampuan jaringan penghubung dalam gerakan memanjang atau meregang.
·
Terjadinya
peningkatan kondisi tubuh atlet secara psikologis, larena pemanasan mampu
membangun kepercayaan diri dan rasa nyaman Anda.
2. Macam-macam Pemanasan
Terdapat
tiga jenis gerakan saat pemanasan, yaitu peregangan statis, dinamis, dan
gerakan-gerakan formal olahraga yang akan dilakukan. Peregangan statis
merupakan peregangan dengan meregangkan semua sendi dan otot tubuh
sejauh/seluas mungkin sampai hampir terasa sakit. Selanjutnya sikap terebut
ditahan sampai 20 hitungan.
Peregangan
dinamis dilakukan dengan memutar dan “memantul-mantulkan” sendi dan otot tubuh.
Gerakan ini dilakukan sampai dengan 20 hitungan. Peregangan ini berisikan
gerakan memanjangkan dan memendekkan otot dan sendi, dan memutar-mutarkan otot
dan sendi tubuh.
Gerakan
peregangan statis dan dinamis sebaiknya dilakukan secara berurutan, dari bagian
tubuh atas lalu ke bawah atau sebaliknya. Peregangan statis dan dinamis ini
dapat juga digunakan sebagai latihan kelenturan. Dan setelah gerakan keduanya
dilakukan, selanjutnya Anda diperbolehkan melakukan gerakan-gerakan formalitas
yang mirip gerakan olahraga.
Tahapan peregangan sebelum
melakukan aktivitas inti olahraga.
1. Mulailah
latihan dengan pemanasan Selama lima menit.
Lakukan peregangan dinamis
selama 5 menit, yaitu gerakan perlahan yang terkendali atau latihan aerobik
intensitas rendah, seperti bersepeda, berjalan, atau jogging. Tujuan pemanasan
adalah melenturkan otot yang tegang, yang dapat menimbulkan cedera
2. Lakukan
Peregangan dengan lembut (smooth), diikuti oleh pemanasan yang lebih spesifik,
3. Lanjutkan dengan latihan
inti,
4.
Pendinginan, turunkan aktivitas kinerja fisik anda dengan jarak berjalan
sambil melakukan gerakan-gerakan kecil.jangan langsung duduk.
5. Kemudian
peregangan lagi. Peregangan dan pendinginan di penutup aktivitas olahraga dapat
mengurangi tumpukan asam laktat. Asam laktat adalah sampah sisa aktivitas
fisik, kalau tertimbun menyebabkan tubuh menjadi pegal-pegal.
Jangan
sekali-kali melakukan peregangan sebelum Anda melakukan latihan aerobik
intensitas rendah ( misalnya jogging). Peregangan dengan intensitas tinggi yang
dilakukan sebelum latihan, saat otot masih dingin dan kurang lentur, tidak akan
bermanfaat dan justru akan menyebabkan tendon rentan cedera.
D. Induk
Organisasi Olahraga Nasional
- PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia)
Permainan bola voli, resmi
dipertandingkan dalam Pekan Olaraga Nasional ll yang diselenggalarakan di
Jakarta pada tahun 1951. Setelah penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON)
lll di Medan pada tahun 1953, paada pertengahan tahun 1954 Pengurus ikatan
Perhimpunan Volleyball Soerabaia (IPVOS) di dalam rapat pengurus antara lain
memutuskan untuk membentuk suatu induk organisasi bola voli di Indonesia. Agar
ide tersebut dapat segera terwujud, dikirimkanlah seorang utusan ke Jakarta
untuk menemui Pengurus Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Atas bantuan dokter
Azis Saleh, yang pada waktu itu adalah Ketua Komisi Teknik Komite Olmpiade
Indonesia, diadakan suatu pertemuan antara ikatan Perhimpunan Volleyball
Soerabaia (IPVOS) dan Persatuan Volleyball Indonesia Djakarta (PERVID).
Peremuan tersebut diselenggarakan di salah satu ruangan Stadion Ikada. Hadir
pula pada waktu itu tokoh-tokoh olahraga yang berdomisili di Jakarta.
Kemudian pada tanggal 22 Januari
1955 , formatur menyelenggarakan suatu rapat pembentukan Induk Organisasi Bola
Voli di Stadion Ikada Jakarta. Maka sejak itu, tanggal 22 Januari 1955 secara
resmi menjadi hari lahir Persatuan Bola Voli Seluruh indonesia. Yang disingkat
“PBVSI” dengan susunan kepengurusan yang pertama sebagai berikut:
1. Ketua
: Wim J.Latumeten
2. Wakil
Ketua
: Erwin Baharuddin
3. Penulis/
Bendahara : Soewarno
4. Komisi Pertandingan : S.
Adiwidjaja
5. Komisi Teknik/Pemilih : da Graza
6. Anggota-anggota
: Alamuddin Nasution, Soemadi, R.
Heins.
Kesungguhan bekerja dari pengurus
BPVSI dapat dibuktikan antara lain dengan terwujudnya Kongres PBVSI yang
pertama di Jakarta, diselenggarakan dari tanggal 28 Mei sampai dengan 30 Mei.
Ketua Umum: Jenderal Polisi Drs. Sutanto
Alamat : Gedung Voli Jl. Asia Afrika,
Kebayoran Lama
2. PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh
Indonesia)
PSSI adalah organisasi
induk yang bertugas mengatur kegiatan olahraga sepak bola
di Indonesia.
PSSI berdiri pada tanggal 19 April 1930 dengan nama awal Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia.
Ketua umum pertamanya adalah Ir. Soeratin Sosrosoegondo.
PSSI
bergabung dengan FIFA pada tahun 1952, kemudian dengan AFC pada tahun 1954. PSSI menggelar
kompetisi Liga Indonesia setiap tahunnya, dan sejak tahun 2005, diadakan pula Piala
Indonesia. Ketua Umum PSSI sejak 9 Juli 2011 adalah Djohar Arifin Husin.
Dalam
perkembangannya PSSI sekarang ini telah memperluas jenis kompetisi dan pertandingan
yang dinaunginya. Kompetisi yang diselenggarakan oleh PSSI di dalam negeri ini
terdiri dari :
•
Divisi utama yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain yang berstatus non
amatir.
•
Divisi satu yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain yang berstatus non
amatir.
• Divisi dua yang diikuti oleh klub sepakbola dengan
pemain yang berstatus non amatir.
• Divisi tiga yang
diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain yang berstatus amatir.
• Kelompok umur yang diikuti oleh klub
sepakbola dengan pemain:
• Dibawah usia 15 tahun (U-15)
• Dibawah usia 17 tahun (U-170
• Dibawah Usia 19 tahun (U-19)
• Dibawah usia 23 tahun (U-23)
• Sepakbola Wanita
• Futsal.
3. PBSI
(Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia)
Persatuan Bulu
Tangkis Seluruh Indonesia
disingkat PBSI adalah organisasi
yang mengatur kegiatan olahraga bulu tangkis di Indonesia. PBSI berdiri pada tanggal 5 Mei 1951 di Bandung dengan
ketua umum pertamanya adalah A. Rochdi Partaatmadja,
Ketua I : Dick
Sudirman, Ketua II : Tri Tjondrokoesoemo,
Sekretaris I : Amir,
Sekretaris II : E. Soemantri, Bendahara I : Rachim, Bendahara II : Liem
Soei Liong.
Dengan adanya kepengurusan tingkat pusat
itu maka kepengurusan di tingkat daerah atau propinsi otomatis menjadi cabang
yang berubah menjadi Pengda (Pengurus Dareah) sedangkan Pengcab (Pengurus
Cabang) adalah nama yang diberikan kepada kepengurusan ditingkat kotamadya atau
kabupaten.
4. PBVSI (Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia)
Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia disingkat 'Perbasi' merupakan
organisasi pengatur olahraga bola basket di Indonesia.
Didirikan 23
Oktober 1952.
Perbasi didirikan pada tahun 1952, di mana Tony Wen dan Wim Latumeten diminta oleh Maladi yang saat
itu menjabat sebagai Sekretaris Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk
menyusun organisasi olahraga bola basket Indonesia.
Atas prakarsa kedua tokoh ini, pada tanggal 23 Oktober
1952 dibentuklah
organisasi bola basket Indonesia dengan nama Persatuan Basketball Seluruh
Indonesia disingkat Perbasi. Tony Wen menduduki jabatan ketua serta Wim
Latumeten sebagai sekretaris. Tahun 1955 namanya diubah dan disesuaikan dengan perbendaharaan bahasa
Indonesia, menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia dan tetap
disingkat Perbasi.
Saat ini Ketua Umum PB Perbasi dipegang
oleh mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Republik
Indonesia Anggito Abimanyu, setelah unggul 133 suara dari
satu calon lainnya Azul Ananda di Musyawarah
Nasional Perbasi di Jakarta.
5. PERCASI (Persatuan Catur Seluruh Indonesia)
Sejarah
olahraga catur di Indonesia belum begitu tua. Di mulai pada masa penjajahan
Belanda, dimana kebanyakan hanya orang-orang Belanda yang memainkannya. Pada
akhir abad ke-19 bermunculanlah klub-klub catur di Surabaya, Magelang,
Yogyakarta dan Bandung. Kemudian pada tahun 1925 di Yogyakarta didirikan
persatuan catur yang pertama dengan nama Nederlandsch Indische Schaakbond (
NISB ).
Setelah
perang revolusi fisik (Proklamasi 1945), kegiatan catur mulai bermunculan
kembali terutama di pulau Jawa, seperti : Solo, Yogyakarta dan Magelang. Atas
prakarsa beberapa tokoh pada waktu itu, maka pada tahun 1948 didirikanlah
Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PERCASI). Namun tanggal 17 Agustus 1950
dipilih sebagai tanggal resmi berdirinya PERCASI dengan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangganya dan berkedudukan di Yogyakarta. Terpilih sebagai ketua
pertamanya adalah Dr. Suwito Mangkusuwondo (alm). Sedangkan kejuaraan nasional
pertamanya baru bisa terlaksana pada tahun 1953 di Solo.
Pada tahun
1955 kedudukan PB PERCASI dipindahkan ke Jakarta. Selanjutnya PERCASI
mengembangkan sayapnya ke mancanegara “sehingga pada tahun 1960 PERCASI
diterima menjadi anggota FIDE (Federation Internationale Des Echecs).
6. PORDASI (Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia)
Di tahun
1953 didirikan suatu badan yang berusaha menyatukan semua perkumpulan olahraga
berkuda di Indonesia, diberi nama Pusat Organisasi PONI Seluruh Indonesia
(POPSI) dengan ketuanya Letkol. Singgih. Tetapi POPSI dalam perkembangannya,
malahan surut dan menjadi federasi-federasi, yang akhirnya hilang begitu saja.
Kemudian pada tahun 1966, berdirilah organisasi berkuda yang merupakan
satu-satunya yang telah diakui oleh KONI Pusat, yaitu : Persatuan Olahraga
Berkuda Seluruh Indonesia (PORDASI). PORDASI dibentuk atas prakarsa empat
daerah, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara dan satu klub
SEKARDIU yang dibentuk corps Kavaleri Bandung. Sebagai Ketua Umum pertama
adalah Achmad Syam dari Bogor, PORDASI diakui oleh pemerintah sebagai
satu-satunya organisasi Induk berkuda di Indonesia, dengan Surat Keputusan
Direktur Jenderal Olahraga tanggal 28 Oktober 1966, nomor : 016/tahun 1966.
Sejak itu PORDASI selalu aktif menyelenggarakan perlombaan-perlombaan, baik
dalam lomba pacuan kuda maupun lomba ketangkasan berkuda.
7. Indonesian Polo Association
Indonesian Polo Association atau dikenal sebagai Komisi Polo
Berkuda PP. PORDASI berperan sebagai asosiasi pelindung dan pendorong olahraga
polo berkuda di Indonesia. Indonesian Polo Association dibentuk kembali pada
bulan Juni 2007 dan
langsung bergabung dan diakui oleh Asosiasi Polo Dunia (Federation of
International Polo).
Pekerjaan
yang dilaksanakan oleh Indonesian Polo Association, antara lain, adalah
pengesahan handicap pemain polo di Indonesia, penyelenggaraaan turnamen
polo nasional dan internasional di Indonesia, serta memastikan standar keamanan
permainan polo di Indonesia agar sesuai dengan peraturan yang diberikan oleh Federation
of International Polo.
Di Asia
Tenggara, Indonesian Polo Association berperan penting dalam pembentukan
South East Asian Polo Federation untuk memastikan kelangsungan kejuaraan
polo se-Asia Tenggara setiap dua tahun sekali dimulai dari tahun 2007 di
Thailand. Tahun 2009
rencananya kejuaraan polo Asian Cup akan diselenggarakan di Kuala
Lumpur, Malaysia dan tahun 2011 di Indonesia bersamaan dengan dilangsungkannya
South East Asian Games (SEA Games).
Susunan kepengurusan Indonesian Polo Association
adalah sebagai berikut:
- Ketua umum: R.Moh. Iman
Kusumo
- SekJen: Rudy Susmanto
- Bendahara : Sugiono
- Bidang Organisasi :
Rully Gozali, Ana Bobane
- Bidang Handicap dan
Kompetisi: Inen Sarnen, Novel A Momongan
- Bidang HuMas : DJ Mear,
Howard Chu
8. IPSI (Ikatan
Pencak Silat Indonesia)
IPSI,
yang didirikan pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta, adalah organisasi
nasional Pencak Silat tertua di dunia dan satu-satunya organisasi nasional
Pencak Silat di Indonesia. Bapak-bapak pendiri IPSI adalah :
1. Wongsonegoro
2. Soeratno Sastroamidjojo 3. Marjoen Soedirohadiprodjo 4. Dr. Sahar 5. Soeria Atmadja 6. Soeljohadikoesoemo 7. Rachmad Soeronegoro 8. Moenadji 9. Roeslan 10. Roesdi Iman Soedjono 11. S. Prodjosoemitro 12. Moh. Djoemali 13. Margono 14. Soemali 15. Karnandi 16. Ali Marsaban |
Ketua Pusat Kebudayaan Kedu
Sekretaris Pusat Kebudayaan Kedu Pencak Sumatra SHO Pencak Jawa Barat SH Madiun SH Madiun SH Solo SH Kediri SH Kediri PORI Bagian Pencak Yogyakarta SH Yogyakarta Ketua PORI Kementerian Pembangunan dan Pemuda Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan |
Pendirian
IPSI didasarkan pada 3 tujuan utama sebagai satu kesatuan, yakni :
1.
Mempersatukan dan membina seluruh perguruan Pencak Silat di Indonesia.
2. Melestarikan, mengembangkan dan memasyarakatkan Pencak Silat beserta nilai-nilainya.
3. Menjadikan Pencak Silat dan nilai-nilainya sebagai sarana pembangunan bangsa dan ahlak.
2. Melestarikan, mengembangkan dan memasyarakatkan Pencak Silat beserta nilai-nilainya.
3. Menjadikan Pencak Silat dan nilai-nilainya sebagai sarana pembangunan bangsa dan ahlak.
Asas IPSI adalah Pancasila. Kehidupan dan hubungan di
lingkungan IPSI didasarkan pada semangat kekeluargaan, kebersamaan dan
kesetiakawanan dalam kerangka persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang
majemuk. IPSI tidak berafiliasi, berorientasi dan berfungsi politik.
Skala kegiatan IPSI meliputi seluruh wilayah Indonesia.
Anggota IPSI terdiri dari perguruan-perguruan Pencak Silat yang secara sukarela
menyatakan menjadi anggota IPSI dan bersedia menyesuaikan Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangganya (AD dan ART-nya) dengan AD dan ART IPSI. Jumlah
seluruh anggota IPSI sekitar 800-an perguruan Pencak Silat, yang tersebar di
seluruh wilayah Indonesia dan mengajarkan sekitar 150 aliran (gaya) Pencak
Silat.
Jumlah perguruan dan aliran Pencak Silat di Indonesia paling
banyak jika dibandingkan dengan jumlah perguruan dan aliran Pencak Silat di
negara-negara sumber Pencak Silat lainnya, yakni Malaysia, Singapura dan Brunei
Darussalam. Karena itu, Indonesia disebut sebagai negara sumber Pencak Silat
yang terbesar.
Perguruan-perguruan Pencak Silat di Indonesia dapat
dikategorisasikan ke dalam perguruan tradisional, peralihan dan modern.
Perbedaannya terletak pada cara mengelola perguruan dan cara mengajar dan
melatih.
Ada 10 perguruan yang berkualifikasi sebagai perguruan
historis atau anggota khusus IPSI Pusat. Nama-nama perguruan tersebut tersebut
adalah :
1.
Persaudaraan Setia Hati.
2. Persaudaraan Setia Hati Terate.
3. Perisai Diri.
4. Perisai Putih.
5. Tapak Suci.
6. Phasadja Mataram.
7. Perguruan Pencak Indonesia (PERPI) Harimurti.
8. Persatuan Pencak Seluruh Indonesia (PPSI).
9. Putra Betawi.
10. Nusantara.
2. Persaudaraan Setia Hati Terate.
3. Perisai Diri.
4. Perisai Putih.
5. Tapak Suci.
6. Phasadja Mataram.
7. Perguruan Pencak Indonesia (PERPI) Harimurti.
8. Persatuan Pencak Seluruh Indonesia (PPSI).
9. Putra Betawi.
10. Nusantara.
Sejak tahun 1948
sampai 2005, di tataran nasional, IPSI dipimpin oleh 4 orang Ketua Umum PB
IPSI, yaitu Wongsonegoro (1948-1973), Tjokropranolo (1973-1981), Eddie M.
Nalapraya (1981-2003). dan Prabowo Subianto (sejak 4 Juli 2003).
Alamat Pengurus Besar IPSI (PB IPSI) adalah Padepokan Pencak
Silat Inonesia Jl. Taman Mini I, Jakarta 13560
9. FORKI (Federasi
Olahraga Karate-Do Indonesia)
Karate
masuk di Indonesia bukan dibawa oleh tentara Jepang melainkan oleh
Mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang kembakli ke tanah air, setelah menyelesaikan
pendidikannya di Jepang. Tahun 1963 beberapa Mahasiswa Indonesia antara lain:
Baud AD Adikusumo, Karianto Djojonegoro, Mochtar Ruskan dan Ottoman Noh
mendirikan Dojo di Jakarta. Mereka inilah yang mula-mula memperkenalkan karate
(aliran Shoto-kan) di Indonesia, dan selanjutnya mereka membentuk wadah yang
mereka namakan Persatuan Olahraga Karate Indonesia (PORKI) yang diresmikan
tanggal 10 Maret 1964 di Jakarta.
Karate
ternyata memperoleh banyak penggemar, yang implementasinya terlihat muncul dari
berbagai macam organisasi (Pengurus) karate, dengan berbagai aliran seperti
yang dianut oleh masing-masing pendiri perguruan. Banyaknya perguruan karate
dengan berbagai aliran menyebabkan terjadinya ketidak cocokan diantara para
tokoh tersebut, sehingga menimbulkan perpecahan di dalam tubuh PORKI. Namun akhirnya
dengan adanya kesepakatan dari para tokoh-tokoh karate untuk kembali bersatu
dalam upaya mengembangkan karate di tanah air sehingga pada tahun 1972 hasil
Kongres ke IV PORKI, terbentuklah satu wadah organisasi karate yang diberi nama
Federasi
Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI).
Sejak
FORKI berdiri sampai dengan saat ini kepengurusan di tingkat Pusat yang dikenal
dengan nama Pengurus Besar (PB). telah dipimpin oleh tujuh orang Ketua Umum dan
periodisasi kepengurusannyapun mengalama tiga kali perobahan masa periodisasi
yaitu ; periode lima tahun (ditetapkan pada Kongres tahun 1972 untuk
kepengurusan periode tahun 1972 – 1977) periodisasi tiga tahun (ditetapkan pada
kongres tahun 1997 untuk kepengurusan periode tahun 1997 - 1980) dan
periodisasi empat tahun ( Berlaku sejak kongres tahun 1980 sampai sekarang).
Perguruan Karate Anggota FORKI:
1. AMURA
2. BKC (Bandung Karate Club)
3. BLACK PANTHER KARATE INDONESIA
4. FUNAKOSHI
5. GABDIKA
SHITORYU INDONESIA (Gabungan Beladiri Karate-Do Shitoryu)
6. GOJUKAI (Gojuryu Karate-Do
Indonesia)
7. GOJU RYU ASS (Gojuryu Association)
8. GOKASI (Gojuryu Karate-Do
Shinbukan Seluruh Indonesia)
9. INKADO (Indonesia Karate-Do)10.
INKAI (Institut Karate-Do Indonesia)
10. INKAI (Institut Karate-Do Indonesia)
11. INKANAS (Intitut Karate-Do Nasional)
12. KALA HITAM
13. KANDAGA PRANA
14. KEI SHIN KAN
15. KKNSI (Kesatuan Karate-Do Naga Sakti
Indonesia)
16. KKI (Kushin Ryu M. Karate-Do Indonesia)
17. KYOKUSHINKAI (Kyokushinkai Karate-Do
Indonesia)
18. LEMKARI (Lembaga Karate-Do Indonesia)
19. SHOTOKAI
20. PORBIKAWA
21. PORDIBYA
22. SHINDOKA
23. SHI ROI TE
24. TAKO INDONESIA
25. WADOKAI (Wadoryu Karate-Do Indonesia)
9. PASI (Persatuan
Atletik Seluruh Indonesia)
Awal
sejarah oleh kalangan Belanda telah dibentuk sebuah organisasi, yang akan
menangani penyelenggaraan pertandingan-pertandingan Atletik dengan nama
Nederlands Indische Athletiek Unie (NIAU).
Di Medan
pada tahun 1930 - an juga telah berdiri sebuah Organisasi bernama Sumatera
Athletiek Bond (SAB), yang menyelenggarakan perlombaan-perlombaan Atletik antar
sekolah Mulo, HBS dan perguruan-perguruan swasta.
Perkembangan
Atletik di Pulau Jawa ditandai dengan berdirinya organisasi-organisasi Atletik
seperti ISSV Hellas dan IAC di Jakarta, PAS di Surabaya dan ABA di Surakarta.
Selama
pendudukan Jepang kegiatan cabang olahraga Atletik praktis terhenti. Dengan
terbentuknya Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) pada awal tahun 1946,
bagian Atletik dalam PORI segera menghidupkan kegiatan cabang olahraga menuju
perkembangan dan kemajuan bangsa Indonesia yang baru merdeka.
Usaha nyata
dibuktikan dengan terbentuknya Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) pada
tanggal 3 September 1950 di Semarang. Organisasi Induk PASI telah diterima
sebagai anggota Atletik Internasional (IAAF).
Pada
mulanya anggota PASI JAYA adalah Pengurus Cabang yang disngkat Pengcab PASI
terdiri dari lima wilyah kota yaitu :Pengcab PASI Jakarta Utara, Pengcab PASI
Jakarta Timur, Pengcab PASI Jakarta Selatan, Pengcab PASI Jakarta Pusat dan
Pengab PASI Jakarta Barat, yang notaben keberadaan Pengcab tersebut berada
dibawah naungan KONI Wilayah, dan SUDIN Olarhaga. Karena keterbatasan sarana
maka dari lima Cabang tersebut hanya ada dua Cabang yang bergerak aktif yaitu
PASI Cabang Jakarta Pusat dan PASI Cabang Jakarta Selatan.
Sesuai
dengan Kongres PASI Tahun 1973, keberadaan Pengcab PASI lima wilayah dihapuskan
dan sebagai gantinya rentang Organisasi adalah Club / Perkumpulan Atletik
sebagai anggota dari PASI JAYA.
10. PERSANI (Persatuan Senam Artistik Indonesia)
Lahirnya senam artistik
di Indonesia yaitu pada saat menjelang pesta olahraga Ganefo I di Jakarta pada
tahun 1963, yang mana setiap artistik merupakan salah satu cabang olahraga yang
dipertandingkan, untuk ini perlu dibentuk suatu organisasi yang berfungsi
menyiapkan para pesenamnya. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 14 Juli 1963
dengan nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia), atas prakarsa dari tokoh-tokoh
olahraga se-Indonesia yang menangani dan mempunyai keahlian pada cabang
olahraga senam. Promotornya dapat diketengahkan tokoh-tokoh dari daerah seperti
: Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara. Wadah inilah
kemudian telah membina dan menghasilkan atlet-atlet senam yang dapat
ditampilkan dalam Ganefo I dan untuk pertama kalinya pula pesenam-pesenam
Indonesia menghadapi pertandingan Internasional. Kegiatan selanjutnya adalah
mengikut sertakan tim senam dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam
Ganefo Asia, dimana untuk mempersiapkan atlet-atlet Indonesia ini dipanggil
pelatih-pelatih senam dari RRC, maka dengan demikian Indonesia mengalami
kemajuan dalam prestasi olahraga senam. Tetapi sangat disayangkan bahwa harapan
yang mulai tumbuh harus berhenti sementara oleh karena suasana politik yaitu
saat meletusnya G 30 S/PKI, sehingga pelatih-pelatih dari RRC harus
dikembalikan ke negaranya.
Usaha untuk mengejar ketinggalan ini maka pada tahun 1967 dikirim seorang pelatih Indonesia yaitu : Sdr. T. J. Purba ke Jerman Timur untuk sekolah khusus pelatih senam artistik selama 26 bulan. Kemudian sebagai titik tolak yang kedua adalah dimasukkannya cabang olahraga senam artistik yang pertama kalinya dalam Pekan Olahraga Nasional (PON VII/1969) di Surabaya, dan kemudian untuk seterusnya dimasukkan dalam setiap penyelenggaraan PON.
Usaha untuk mengejar ketinggalan ini maka pada tahun 1967 dikirim seorang pelatih Indonesia yaitu : Sdr. T. J. Purba ke Jerman Timur untuk sekolah khusus pelatih senam artistik selama 26 bulan. Kemudian sebagai titik tolak yang kedua adalah dimasukkannya cabang olahraga senam artistik yang pertama kalinya dalam Pekan Olahraga Nasional (PON VII/1969) di Surabaya, dan kemudian untuk seterusnya dimasukkan dalam setiap penyelenggaraan PON.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan dan Saran
Berolahraga
memang membutuhkan teknik-teknik tertentu. Kita biasanya tersugesti oleh
pemikiran kita bahwa melakukan itu sulit. Namun setelah mencobanya dengan
beberapa tahapan latihan dan pemberian porsi yang cukup akan menjadikan yang
tadinya mustahil akan menjadi mudah. Dalam suatu contoh wanita beranggapan
bahwa sepak bola adalah olahraga milik kaum laki-laki. Mereka enggan menjadikan
sepak bola menjadi pilihannya. Namun di saat ini olahraga adalah universal.
Sepakbola wanita digencarkan di mana-mana dan sugesti itu kian menghilang.
Bahkan olahraga ini menjadi cabang yang mampu menarik begitu banyak penonton
di event olimpiade.
Kebutuhan untuk berolahraga adalah mutlak. Kesehatan yang
akan didapatkan pada jasmani akan berdampak pula pada rohani. Begitu pula pada
masyarakat Indonesia yang belum sadar bahwa kita semua harus mendukung program
mengolahragakan masyarakat. Yang pertama
adalah ubah pemikiran kita tentang olahraga yang melelahkan dan memeras banyak
tenaga menjadi suatu kebutuhan daripada hanya bermalas malasan. Sediakan waktu
yang cukup, tidak perlu banyak, cukup beberapa menit saja kita keluarkan
keringat dengan gerakan-gerakan ringan. Itu bisa dilakukan di rumah, sekolah,
atau di kantor. Jika setiap orang sudah melakukannya dari hal yang sederhana,
kini giliran pemerintah untuk merencanakan program-program untuk memajukan
olahraga di Indonesia. Masing masing cabang olahraga diperlukan pembinaan
berjenjang. Pada jenjang usia dini dapat
digali bakat-bakat potensial menjadi atlet. Kemudian dikembangkan bakat
tersebut melalui pelatihan yang profesional dan terstruktur. Kemudian
diikutsertakan dalam event-event dengan
jenjang usia tertentu. Dukungan pemerintah juga harus ditunjukkan dengan
membangun kantor pengurus masing-masing bidang olahraga di tiap tiap daerah
untuk mengakomodasi pengurus setempat dalam mengembangkan olahraga di daerahnya
sehingga sinergi dari tingkat bawah sampai pusat mampu menghasilkan
tim-tim yang mumpuni untuk siap bersaing
dengan luar negeri.
Daftar Pustaka
http://organisasi.org
http://updaterus.com/article/healthandlifestyle/Pentingnya-Pemanasan-Sebelum-Olahraga
nice artikelnya gan, semoga sukses selalu dan ditunggu artikel manarik selanjutnya ^^ tks.
BalasHapus