Sabtu, 17 November 2012

Kelahiran, Kematian, dan Migrasi Kabupaten Brebes

sdsdfbjb bj b

BAB I
PENDAHULUAN

A.    LATAR BELAKANG
Lahir (Fertilitas) adalah istilah yang dipergunakan dalam bidang demografi untuk menggambarkan jumlah anak yang benar-benar dilahirkan hidup. Mati adalah peristiwa hilangnya suatu tanda-tanda kehidupan secara permanen yang bisa terjadi di dalam dan di saat setelah kelahiran hidup. Migrasi datang merupakan istilah untuk penduduk yang menempati suatu wilayah baru.

Migrasi pindah merupakan proses keluar dari daerah tertentu dan menempati wilayah lain. Penduduk kabupaten Brebes sebagian besar tinggal di pedesaan, namun demikian sering terjadi perpindahan dari daerah pedesaan dan perkotaaan (urbanisasi), karena peluang untuk mendapatkan pekerjaan di pedesaan relatif kecil. Jadi dengan kata lain urbanisasi ada 2 macam, yakni urbanisasi penduduk dari desa ke kota dan perubahan status desa menjadi kota.  Oleh karena itu pemerintah Kabupaten Brebes berupaya memacu pengembangan pembangunan daerah agar tidak tertinggal dengan daerah lainnya.

B.     RUMUSAN MASALAH
1.    Berapa banyak fertilitas, mortalitas, dan migrasi per bulannya di tiap kecamatan di Kabupaten Brebes ?
2.    Berapa besar angka CBR, CDR, dan migrasi di tiap kecamatan di Kabupaten Brebes ?
3.    Mengapa penduduk memutuskan untuk pindah atau tetap tinggal di tempat asalnya ?
4.    Bagaimana pengaruh angka fertilitas, mortalitas, dan migrasi terhadap aspek lainnya ?

C.     TUJUAN
1.    Mengetahui besarnya angka fertilitas, mortalitas, dan migrasi per bulannya di tiap kecamatan di Kabupaten Brebes.
2.    Mengetahui angka CBR, CDR, dan migrasi di tiap kecamatan di Kabupaten Brebes.
3.    Mengetahui pengaruh fertilitas, mortalitas, dan migrasi terhadap aspek lain.
4.    Dapat memberikan gambaran laju pertumbuhan penduduk di kabupaten Brebes.
5.    Berguna bagi pemerintah untuk mengambil kebijakan-kebijakan pembangunan masa datang.


BAB II
PEMBAHASAN

Berikut adalah data angka kelahiran, kematian, dan migrasi pada 6 kecamatan di Kabupaten Brebes tahun 2009 :
1.        Kecamatan Brebes
Berdasarkan data yang ada di Kecamatan Brebes tahun 2009 jumlah kelahiran, kematian, dan migrasi adalah sebagai berikut :
Tabel 1
Kelahiran, Kematian, dan Migrasi
di Kecamatan Brebes Tahun 2009
No.
Bulan
Penduduk
Awal Bulan Ini
Lahir Bulan Ini
Mati Bulan Ini
Datang Bulan Ini
Pindah Bulan Ini
Penduduk Akhir Bulan Ini

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1.
Januari
175.474
90
40
1
12
175.513
2.
Februari
175.513
82
17
0
19
175.569
3.
Maret
175.559
48
21
0
34
175.552
4.
April
175.552
71
33
0
47
175.543
5.
Mei
175.543
47
25
0
59
175.506
6.
Juni
175.506
91
23
0
16
175.558
7.
Juli
175.558
34
20
0
15
175.557
8.
Agustus
175.557
53
1
5
0
175.614
9.
September
175.614
66
30
9
20
175.639
10.
Oktober
175.639
114
11
3
12
175.733
11.
November
175.733
63
22
3
12
175.765
12.
Desember
175.765
3
21
0
26
175.721

JUMLAH

762
264
21
272

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Brebes
       Berdasarkan data di atas, dapat dikemukakan bahwa Crude Birth Rate ( CBR) Kecamatan Brebes tahun 2009 adalah sebesar 4,3 yang berarti bahwa setiap 1.000 jiwa penduduk Kecamatan Brebes terjadi kelahiran antara 4 sampai 5 jiwa penduduk. Crude Death Rate (CDR) sebsar 1,5 yang berarti bahwa setiap 1.000 jiwa penduduk Kecamatan Brebes terjadi kematian antara 1 sampai 2 jiwa penduduk. Sedangkan jumlah penduduk yang datang pada tahun 2009 di Kecamatan Brebes berjumlah 21 jiwa atau 0,01 % dari jumlah penduduk yang ada. Para penduduk yang berpindah atau migran selama tahun 2009 berjumlah 272 jiwa atau 0,15 % dari jumlah penduduk yang ada. Perpindahan mereka sebagian besar ke daerah perkotaan dan didasarkan pada motif ekonomi.
2.      Kecamatan Wanasari
       Berdasarkan data yang ada di Kecamatan Brebes tahun 2009 jumlah kelahiran, kematian, dan migrasi adalah sebagai berikut :
Tabel 2
Kelahiran, Kematian, dan Migrasi
di Kecamatan Wanasari Tahun 2009
No.
Bulan
Penduduk
Awal Bulan Ini
Lahir Bulan Ini
Mati Bulan Ini
Datang Bulan Ini
Pindah Bulan Ini
Penduduk Akhir Bulan Ini

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1.
Januari
146.672
126
71
2
18
146.711
2.
Februari
146.711
53
53
5
26
146.652
3.
Maret
146.692
116
64
0
10
146.734
4.
April
146.734
173
97
0
26
146.784
5.
Mei
146.784
143
84
0
17
146.828
6.
Juni
146.828
178
108
0
30
146.858
7.
Juli
146.868
108
49
1
21
146.907
8.
Agustus
146.907
85
44
1
20
146.931
9.
September
146.931
92
32
1
25
146.967
10.
Oktober
146.967
133
74
1
36
146.990
11.
November
146.990
162
51
2
20
146.083
12.
Desember
146.083
155
45
3
27
146.169

JUMLAH

1.524
772
15
276

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Brebes
       Berdasarkan data di atas, dapat dikemukakan bahwa Crude Birth Rate ( CBR) Kecamatan Wanasari tahun 2009 adalah sebesar 10,4 yang berarti bahwa setiap 1.000 jiwa penduduk Kecamatan Brebes terjadi kelahiran antara 10 sampai 11 jiwa penduduk. Crude Death Rate (CDR) sebsar 5,2 yang berarti bahwa setiap 1.000 jiwa penduduk Kecamatan Wanasari terjadi kematian antara 5 sampai 6 jiwa penduduk. Sedangkan jumlah penduduk yang datang pada tahun 2009 di Kecamatan Wanasari berjumlah 15 jiwa atau 0,01 % dari jumlah penduduk yang ada. Para penduduk yang berpindah atau migran selama tahun 2009 berjumlah 276 jiwa atau 0,19 % dari jumlah penduduk yang ada. Perpindahan mereka sebagian besar ke daerah perkotaan dan didasarkan pada alasan keluarga.

3.      Kecamatan Bulakamba
          Berdasarkan data yang ada di Kecamatan Bulakamba tahun 2009 jumlah kelahiran, kematian, dan migrasi adalah sebagai berikut :
Tabel 3
Kelahiran, Kematian, dan Migrasi
di Kecamatan Bulakamba Tahun 2009

No.
Bulan
Penduduk
Awal Bulan Ini
Lahir Bulan Ini
Mati Bulan Ini
Datang Bulan Ini
Pindah Bulan Ini
Penduduk Akhir Bulan Ini

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1.
Januari
175.433
50
28
19
5
175.499
2.
Februari
175.469
29
3
0
0
175.495
3.
Maret
175.495
43
2
0
8
175.528
4.
April
175.528
43
2
0
18
175.551
5.
Mei
175.561
20
2
0
21
175.548
6.
Juni
175.548
15
6
0
0
175.567
7.
Juli
175.557
25
9
0
0
175.573
8.
Agustus
175.573
26
9
0
0
175.590
9.
September
175.590
21
11
0
0
175.810
10.
Oktober
175.610
39
7
2
46
175.598
11.
November
175.598
45
28
3
34
175.584
12.
Desember
175.584
23
13
7
34
175.577

JUMLAH

399
120
32
188

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Brebes
       Berdasarkan data di atas, dapat dikemukakan bahwa Crude Birth Rate ( CBR) Kecamatan Bulakamba tahun 2009 adalah sebesar 2,3 yang berarti bahwa setiap 1.000 jiwa penduduk Kecamatan Brebes terjadi kelahiran antara 2 sampai 3 jiwa penduduk. Crude Death Rate (CDR) sebesar 0,7 yang berarti bahwa setiap 1.000 jiwa penduduk Kecamatan Bulakamba terjadi kematian antara 0 sampai 1 jiwa penduduk. Sedangkan jumlah penduduk yang datang pada tahun 2009 di Kecamatan Bulakamba berjumlah 31 jiwa atau 0,02 % dari jumlah penduduk yang ada. Para penduduk yang berpindah atau migran selama tahun 2009 berjumlah 166 jiwa atau 0,09 % dari jumlah penduduk yang ada. Perpindahan mereka sebagian besar ke daerah perkotaan dan didasarkan pada motif ekonomi.


4.      Kecamatan Tanjung
       Berdasarkan data yang ada di Kecamatan Tanjung tahun 2009 jumlah kelahiran, kematian, dan migrasi adalah sebagai berikut :
Tabel 4
Kelahiran, Kematian, dan Migrasi
di Kecamatan Tanjung Tahun 2009

No.
Bulan
Penduduk
Awal Bulan Ini
Lahir Bulan Ini
Mati Bulan Ini
Datang Bulan Ini
Pindah Bulan Ini
Penduduk Akhir Bulan Ini

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1.
Januari
94.570
216
40
0
7
94.739
2.
Februari
94.739
180
37
11
17
94.876
3.
Maret
94.876
208
54
41
5
95.066
4.
April
94.066
151
26
42
13
95.220
5.
Mei
95.220
184
33
22
7
95.388
6.
Juni
95.386
194
32
29
28
95.549
7.
Juli
95.549
170
24
5
6
95.594
8.
Agustus
95.694
149
26
8
9
95.816
9.
September
95.816
185
36
24
14
95.975
10.
Oktober
95.975
154
33
18
10
96.104
11.
November
95.104
188
49
6
11
96.235
12.
Desember
95.235
174
28
13
17
96.377

JUMLAH

2.160
418
219
144

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Brebes
       Berdasarkan data di atas, dapat dikemukakan bahwa Crude Birth Rate ( CBR) Kecamatan Tanjung tahun 2009 adalah sebesar 22,3 yang berarti bahwa setiap 1.000 jiwa penduduk Kecamatan Tanjung terjadi kelahiran antara 22 sampai 33 jiwa penduduk. Crude Death Rate (CDR) sebesar 4,3 yang berarti bahwa setiap 1.000 jiwa penduduk Kecamatan Bulakamba terjadi kematian antara 4 sampai 5 jiwa penduduk. Sedangkan jumlah penduduk yang datang pada tahun 2009 di Kecamatan Tanjung berjumlah 219 jiwa atau 0,23 % dari jumlah penduduk yang ada. Para penduduk yang berpindah atau migran selama tahun 2009 berjumlah 144 jiwa atau 0,15 % dari jumlah penduduk yang ada. Perpindahan mereka sebagian besar ke daerah perkotaan dan didasarkan pada alasan keluarga.


5.      Kecamatan Losari
          Berdasarkan data yang ada di Kecamatan Losari tahun 2009 jumlah kelahiran, kematian, dan migrasi adalah sebagai berikut :
Tabel  5
Kelahiran, Kematian, dan Migrasi
di Kecamatan Losari Tahun 2009

No.
Bulan
Penduduk
Awal Bulan Ini
Lahir Bulan Ini
Mati Bulan Ini
Datang Bulan Ini
Pindah Bulan Ini
Penduduk Akhir Bulan Ini

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1.
Januari
131.330
69
61
6
8
131.379
2.
Februari
131.379
55
33
0
0
131.401
3.
Maret
131.509
55
42
1
11
131.404
4.
April
131.404
43
18
1
13
131.417
5.
Mei
131.417
83
25
1
9
131.467
6.
Juni
131.467
4
0
0
1
131.470
7.
Juli
131.470
54
54
0
8
131.542
8.
Agustus
131.542
70
70
0
3
131.577
9.
September
131.577
75
75
6
9
131.634
10.
Oktober
131.634
51
51
12
19
131.668
11.
November
131.668
4
4
10
18
131.731
12.
Desember
131.731
12
12
21
30
131.804

JUMLAH

1.060
648
68
128

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Brebes
       Berdasarkan data di atas, dapat dikemukakan bahwa Crude Birth Rate ( CBR) Kecamatan Losari tahun 2009 adalah sebesar 8,0 yang berarti bahwa setiap 1.000 jiwa penduduk Kecamatan Losari terjadi kelahiran 8 jiwa penduduk. Crude Death Rate (CDR) sebesar 4,2 yang berarti bahwa setiap 1.000 jiwa penduduk Kecamatan Losari terjadi kematian antara 4 sampai 5 jiwa penduduk. Sedangkan jumlah penduduk yang datang pada tahun 2009 di Kecamatan Losari berjumlah 58 jiwa atau 0,04 % dari jumlah penduduk yang ada. Para penduduk yang berpindah atau migran selama tahun 2009 berjumlah 129 jiwa atau 0,10 % dari jumlah penduduk yang ada. Perpindahan mereka sebagian besar ke daerah perkotaan dan didasarkan pada alasan keluarga.
6.      Kecamatan Jatibarang
          Berdasarkan data yang ada di Kecamatan Jatibarang tahun 2009 jumlah kelahiran, kematian, dan migrasi adalah sebagai berikut :
Tabel 6
Kelahiran, Kematian, dan Migrasi
di Kecamatan Jatibarang Tahun 2009

No.
Bulan
Penduduk
Awal Bulan Ini
Lahir Bulan Ini
Mati Bulan Ini
Datang Bulan Ini
Pindah Bulan Ini
Penduduk Akhir Bulan Ini

(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
1.
Januari
79.240
31
26
49
42
79.252
2.
Februari
79.252
7
10
25
21
79.253
3.
Maret
79.253
16
8
31
10
79.252
4.
April
79.282
34
19
30
27
79.300
5.
Mei
79.300
27
19
34
20
79.322
6.
Juni
79.322
8
6
37
54
79.304
7.
Juli
79.304
47
26
26
23
79.328
8.
Agustus
79.328
23
12
14
40
79.313
9.
September
79.313
17
21
22
19
79.312
10.
Oktober
79.312
15
9
29
64
79.283
11.
November
79.283
18
13
14
16
79.286
12.
Desember
79.288
63
33
50
45
79.321

JUMLAH

308
206
381
381

Sumber : Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kab. Brebes
       Berdasarkan data di atas, dapat dikemukakan bahwa Crude Birth Rate ( CBR) Kecamatan Jatibarang tahun 2009 adalah sebesar 3,9 yang berarti bahwa setiap 1.000 jiwa penduduk Kecamatan Jatibarang terjadi kelahiran antara 3 sampai 4 jiwa penduduk. Crude Death Rate (CDR) sebesar 2,6 yang berarti bahwa setiap 1.000 jiwa penduduk Kecamatan Bulakamba terjadi kematian antara 2 sampai 3 jiwa penduduk. Sedangkan jumlah penduduk yang datang pada tahun 2009 di Kecamatan Tanjung berjumlah 361 jiwa atau 0,46 % dari jumlah penduduk yang ada. Para penduduk yang berpindah atau migran selama tahun 2009 berjumlah 381 jiwa atau 0,48 % dari jumlah penduduk yang ada. Perpindahan mereka sebagian besar ke daerah perkotaan dan didasarkan pada alasan keluarga.


Pengaruhnya Terhadap Aspek Lain :
1.        Aspek ekonomi dan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga.
Banyaknya beban tanggungan  dan pemenuhan kebutuhan hidup keluarga. Banyaknya beban tanggungan yang harus dipenuhi biaya hidupnya oleh seorang produktif dapat menjadi pemicu untuk melakukan perpindahan dari desa ke kota.. Faktor ekonomi akan berpengaruh juga pada pemenuhan kebutuhan sosial dan kebutuhan kesehatan.
2.        Aspek pemenuhan gizi.
Kemampuan ekonomi yang kurang dapat pula berakibat pada pemenuhan makanan yang dibutuhkan  baik jumlah (kuantitas) dan kualitas sehingga dampak lebih lanjut adalah kurang gizi (malnutrition). Ini akan mengurangi tingkat kesehatan masyarakat dan berhubungan dengan tingkat kematian.
3.        Aspek pelayanan kesehatan
Kualitas kesehatan yang buruk akan memperbesar angka mortalitas. Kurangnya pengetahuan masyarakat tentang pentingnya gaya hidup sehat dapat segera dilakukan sosialisasi dari pihak terkait. Tersedianya layanan kesehatan dan obat yang dapat dijangkau masyarakat dapat menekan angka kematian.
4.        Aspek Pendidikan.
Pendidikan memerlukan biaya tidak sedikit, sehingga perlu dukungan kemampuan ekonomi termasuk orang tua. Apabila kemampuan ekonomi kurang mendukung maka fasilitas pendidikan juga sukar untuk dipenuhi yang mengakibatkan kualitas pendidikan berkurang. Ini berarti mengurangi mutu SDM masa yang akan datang. Selain itu, karena kurangnya pengetahuan dan penddidikan, wanita cenderung kawin pertama pada usia muda.
BAB III
PENUTUP
  1. KESIMPULAN

Kecamatan Brebes
Kecamatan Wanasari
Kecamatan Bulakamba
Kecamatan Tanjung
Kecamatan Losari
Kecamatan Jatibarang
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
CBR
4,3
10,4
2,3
22,3
8,0
3,9
CDR
1,5
5,2
0,7
4,3
4,2
2,6
% Penduduk Datang
0,01 %
0,01 %
0,02 %
0,23 %
0,04 %
0,46 %
% Penduduk Pindah
0,15  %
0,19 %
0,09 %
0,15 %
0,10 %
0,48 %

Dari tabel di atas dapat kita simpulkan bahwa :
1.      Crude Birth Rate ( CBR)  pada tahun 2009, Kecamatan Tanjung merupakan kecamatan dengan CBR terbesar diantara 6 kecamatan lainnya yakni sebesar 22,3 yang berarti bahwa setiap 1000 jiwa penduduk Kecamatan Tanjung terjadi kelahiran antara 22 sampai 23 jiwa penduduk. CBR terkecil  adalah pada Kecamatan Bulakamba yaitu sebesar 2,3 yang berarti bahwa setiap 1.000 jiwa penduduk Kecamatan  Bulakamba terjadi kelahiran antara 2 sampai 3 jiwa penduduk.
2.    Crude Death Rate (CDR) pada tahun 2009, Kecamatan Tanjung merupakan kecamatan dengan CDR terbesar dibanding dengan 6 kecamatan lainnya yakni sebesar 4,3 yang berarti bahwa setiap 1000 jiwa penduduk Kecamatan Tanjung terjadi kelahiran antara 4 sampai 5 jiwa penduduk. CBR terkecil  adalah pada Kecamatan Bulakamba yaitu sebesar 0,7 yang berarti bahwa setiap 1.000 jiwa penduduk Kecamatan  Bulakamba terjadi kelahiran antara 0 sampai 1 jiwa penduduk.
3.    Mobilitas penduduk paling tinggi terjadi di Kecamatan Jatibarang dengan prosentase penduduk datang sebesar 0,46 % dan prosentase penduduk pindah sebesar 0,48 %. Sedangkan prosentase penduduk datang terkecil terjadi di Kecamatan Brebes dan Kecamatan Wanasari yaitu sebesar 0,01 %. Prosentase penduduk pindah terkecil terjadi di Kecamatan Bulakamba yaitu sebesar 0,09 %.
4.    Alasan penduduk melakukan migrasi sebagian besar adalah karena faktor ekonomi, pekerjaan, dan faktor keluarga.

B.      SARAN
1.    Tingkat kelahiran yang paling tinggi adalah Kecamatan Tanjung, oleh karena itu diharapkan  peran lembaga / institusi terkait di wilayah tersebut untuk lebih intensif menekan angka kelahiran dengan cara melakukan sosialisasi ke masyarakat seperti sosialisasi Keluarga Berencana (KB), penundaan menikah usia dini berkaitan dengan tingkat pendidikan wanita , partisipasi angkatan kerja mempunyai hubungan negatif dengan fertilitas yang berkaitan dengan peningkatan taraf ekonomi dan sosial, serta penggunaan alat kontrasepsi. Untuk itu diperlukan juga kerjasama dan peranserta dari masyarakat.
2.    Tingkat kematian penduduk yang paling tinggi adalah Kecamatan Wanasari. Oleh karena itu perlu adanya pelayanan kesehatan yang memadai di masing-masing desa. Pasokan obat yang terjangkau juga diperlukan karena masyarakat kita masih terkendala faktor ekonomi untuk berobat manakala sakit. Dan sebenarnya faktor mendasarnya adalah berasal dari individu masyarakat tentang seberapa  tinggi tentang pemenuhan gizi keluarga dan kesadaran perlunya hidup sehat (pendidikan kesehatan) .Seharusnya pemerintah lebih intensif melakukan soialisasi masuk ke pelosok-pelosok wilayah.
3.    Perlu adanya pemerataan pendapatan pada semua lapisan masyarakat dengan membuka lapangan pekerjaan di pedesaan sehingga dapat menekan angka migrasi dari desa ke perkotaan / urbanisasi. Selain itu diperlukan pola pembangunan berorientasi pedesaan dengan digalakannya fasilitas perkotaan ke pedesaan, sehingga merangsang ekonomi pedesaan Dengan begitu angka kesenjangan sosial dapat diperkecil. Dengan begitu angka kriminalitas yang terjadi di kota dapat berkurang.

Daftar Pustaka

www.brebeskab.bps.go.id

1 komentar:

  1. Kakak tolong di perbaharui... Buat tahun 2015-nya. Terimakasih banyak

    BalasHapus