Rabu, 10 April 2013

Makalah Olahraga


MAKALAH
OLAHRAGA

Dosen Pengampu :
Dedi Whinata, S.Or, M.Pd



                                                                                                                       
WAHYU PURNOMO AJI
K5412077
PENDIDIKAN GEOGRAFI
JURUSAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2012
Kata Pengantar

Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penyusunan makalah dapat berjalan tanpa halangan yang berarti, dari awal sampai selesai.
Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah Olahraga Semester I Prodi Pendidikan Geografi FKIP UNS 2012.
Dalam kesempatan ini disampaikan terima kasih atas bimbingan, bantuan serta saran dari berbagai pihak.
Dalam kesempatan ini kami berterima kasih atas bimbingan, bantuan, serta saran dari berbagai pihak seperti :
1)      Allah SWT atas segala ni’mat yang diberikan-Nya.
2)      Kedua orang tua kami yang selalu memberikan dukungan moril maupuun materil.
3)      Bapak  Dedi Whinata, S.Or, M.Pd sebagai dosen pengampu mata kuliah Olahraga.
4)      dan masih banyak pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu
Penyusun menyadari akan kemampuan yang sangat terbatas sehingga dalam penyusunan makalah ini banyak kekurangannya. Demi penyusunan makalah di waktu yang mendatang yang lebih baik,  penyusun mohon kritik dan saran yang membangun.
Makalah yang kami sajikan ini semoga banyak bermanfaat bagi penyusun khususnya dan mahasiswa lain pada umumnya. Amiin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb

                                                                                    Surakarta,    Desember 2012
           
                                                                                                 Penyusun


Motto

Ø Mensana in corpore sano ( Di dalam tubuh yang kuat terdapat jiwa yang sehat )















Pengesahan


Makalah ini telah disahkan di ......................................................... pada :



hari, tanggal                :
waktu                          :
                       


Mengetahui,
Dosen Pengampu Olahraga



Dedi Whinata, S. Or., M. Pd








Daftar Isi

Halaman Judul ................................................................................................. .    i
Kata Pengantar ..................................................................................................    ii
Motto ............................................................................................................... .   iii
Pengesahan.........................................................................................................  iv
Daftar Isi ............................................................................................................    v
BAB I  PENDAHULUAN ................................................................................   1
BAB II PEMBAHASAN
            A. Pengertian Olahraga dan Manfaatnya ..............................................    2
A.    Pengertian Kesehatan Jasmani-Rohani dan Manfaatnya ………...     3
B.     Pengertian Pemanasan Sebelum Berolahraga dan Macamnya…...     6
C.     Macam-macam Induk Olahraga Nasional ………………………..    8
BAB III PENUTUP
A.    Kesimpulan dan Saran ……………………………………………   17
Daftar Pustaka ………………………………………………………………..    18 






                                                                                                                                                     

BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Olahraga merupakan serangkaian gerak dengan teknik tertentu yang dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan tubuh. Olahraga pada saat ini sudah memiliki banyak variasi dan tidak hanya terpaku pada gerakan fisik saja tetapi sudah merasuk nilai nilai seni di dalamnya. Selain itu olahraga juga mempunyai daya tarik bisnis yang menggiurkan melalui penanaman modal.  Bahkan di Inggris sudah menjadi daya tarik utama bagi investor-investor menanamkan modalnya.
            Olahraga di Indonesia juga mulai bervariasi. Kita sudah dapat menerima jenis-jenis baru dari luar. Olahraga di Indonesia sudah berkembang sejak awal abad ke-20. Indonesia juga sempat menuai banyak prestasi baik regional maupun internasional pada pertengahan hingga akhir abad ke-20. Namun beberapa tahun ini, dominasi Indonesia sudah mulai digeser oleh negara lain seperti China, Korea, dan India. Tidakkah menjadi ironi kala Indonesia butuh kebangkitan tetapi generasi muda malah membuat semakin terpuruk dengan aksi saling tawurannya. Maka dari itu kita sebagai generasi muda Indonesia kita gali bakat kita, kembangkan dengan fasilitas yang baik dari pemerintah, dan raih prestasi setinggi-tingginya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa yang dimaksud olahraga dan apa manfaatnya bagi tubuh ?
2. Bagaimanakah yang dimaksud kesehatan jasmani dan rohani.
3. Apakah pengertian pemanasan sebelum olahraga ? Jelaskan bentuk-bentuknya !
4. Apa sajakah  macam induk organisasi olahraga di Indonesia ?

C. TUJUAN PENULISAN
1. Mengetahui apa yang dimaksud olahraga dan manfaatnya bagi tubuh.
2. Dapat menjaga kesehatan jasmani dan rohani.
3. Mengetahui apa itu makna pemanasan sebelum olahraga.
4. Mengetahui olahraga di Indonesia dan berbagai macam induk organisasinya.
BAB II
PEMBAHASAN

Olahraga adalah serangkaian gerak raga yang teratur dan terencana untuk memelihara gerak (mempertahankan hidup dan meningkatkan kemampuan gerak meningkatkan kualitas hidup). Seperti halnya makan, Olahraga merupakan kebutuhan hidup yang sifatnya periodik; artinya Olahraga sebagai alat untuk memelihara dan membina kesehatan, tidak dapat ditinggalkan.
Pedagogi olahraga mencakup dua hal utama :
a.    Tindakan pendidikan praktis dalam bermain dan olahraga, dan karena itu  ada landasan teoretis bagi kegiatan olahraga yang mengandung maksud mendidik tersebut; dan
b.    Praktik yang dimaksud berbeda dengan praktik dan konsep lama dalam pendidikan jasmani yang mengutamakan latihan gaya militer dan drill di beberapa negara, khsusnya di Jerman; praktik baru itu disertai konsep teoretis  pendidikan jasmani, kontrol terhadap badan, dan disiplin, yang menyatu dengan gerak fisik, ability, dan keterampilang dibawah pengendalian jiwa dan kemauan

2. Manfaat Olahraga
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                             
Sebelum berolahraga ada baiknya anda mengetahui terlebih dahulu manfaat dari olahraga, yaitu:
a.    Meningkatkan daya tahan tubuh.
Olahraga yang teratur dapat meningkatkan daya tahan tubuh dikarenakan gerakan-gerakan dalam olahraga memicu hormon adrenalin yang mendorong jantung untuk bekerja lebih keras sehingga aliran darah lebih deras mengalir ke otot dan otak. Maksud dari reaksi dari hormon adrenalin ini adalah untuk mempersiapkan tubuh dalam menghadapi berbagai ancaman yang mungkin akan terjadi baik secara fisik maupun dalam bentuk penyakit. Itulah mengapa olahraga teratur sangat disarankan karena dapat meningkatkan daya tahan tubuh akibat hormon adrenalin yang terus dikeluarkan secara teratur.
b.   Meningkatkan kinerja otak.
Aliran darah yang deras mengalir akibat reaksi dari hormon adrenalin tersebut membawa oksigen ke otak yang memang memerlukannya dan membuat kinerja otak lebih baik sehingga dapat fokus pada aktifitas yang sedang dilakukan.
c. Menunda penuaan.
Berolahraga memicu produktivitas sel-sel baru pada kulit sehingga kulit akan lebih kencang dan mengurangi kerutan karena sel-sel yang mati cepat tergantikan oleh sel-sel kulit yang baru diproduksi tersebut.
d. Mengurangi resiko stress.
Sudah pasti resiko stess akan jauh berkurang jika kita berolahraga akibat meningkatnya kadar hormon serotonin dalam otak yang berfungsi untuk mengendalikan mood.

e. Meningkatkan kepercayaan diri dan penampilan.
Seseorang yang berolahraga pasti akan memiliki stamina dan energi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan yang tidak berolahraga. Stamina dan energi yang bagus akan mempengaruhi kondisi psikologis seseorang hingga menimbulkan efek positif seperti perasaan kuat, nyaman, aman dan tenang. Efek positif tersebut tentunya dapat menimbulkan kepercayaan diri setiap orang.

B.     Pengertian Kesehatan Jasmani-Rohani dan Manfaatnya
  1. Pengertian Kesehatan Jasmani & Rohani
Dalam UU no. 23 tahun 1992, dijelaskan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Dari definisi tersebut jelas terlihat bahwa kesehatan bukanlah semata-mata keadaan bebas dari penyakit, cacat atau kelemahan. Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa hidup sehat secara badaniah, sosial, dan rohani merupakan hak setiap orang. sedangkan yang dimaksud dengan pola hidup sehat adalah segala upaya menerapkan kebiasaan baik dalam menciftakan hidup yang sehat dan menghindarkan diri dari kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
            Sejalan dengan definisi Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Departemen Kesehatan , definisi ini diuraikan lebih lanjut sebagai berikut:
Sehat  =     Sejahtera      +       Bebas
-   jasmani              -  penyakit
-   rohani                -  cacat
-   sosial                  -  kelemahan
Jadi sehat meliputi tiga aspek yang saling berkaitan erat, yakni jasmani, rohani, dan sosial. Maka sehat tidak semata-mata hanya bebas dari penyakit, cacat, dan kelemahan, tetapi baik jasmani, rohani, dan sosial harus berkontribusi dalam mendukung kehidupan. Itulah sebabnya pembinaan kesehatan melalui salah satu aspek, khususnya melalui kegiatan jasmani atau olahraga, berpengaruh terhadap kedua aspek lainnya.
Sebaliknya, sakit adalah suatu keadaan tak normal dari fungsi alat tubuh yang disebabkan oleh suatu penyakit. Penyakit dapat dibagi menjadi dua golongan, yaitu : (1) penyakit infeksi, dan (2) penyakit non-infeksi. Penyakit non-infeksi dapat dibagi menjadi :
1.    Penyakit rudapaksa: penyakit karena kecelakaan atau tindak kekerasan.
2.    Penyakit kelemahan jasmani dan rohani.
Perlu dipahami, manfaat olahraga bagi penyembuhan penyakit terbatas hanya pada penyakit non-infeksi, khususnya penyakit kelemahan. Terhadap penyakit infeksi, olahraga justru dapat memperberat sakitnya.
            Yang termasuk penyakit non-infeksi yang bukan rudapaksa ialah:
-  Penyakit hipokinetik yakni penyakit kelemahan fungsional karena orang kurang bergerak.
-  Penyakit psikosomatik, seperti:
1.    Penyakit lambung/maag (gastritis);
2.    Penyakit bengek (asma bronchiale);
3.    Penyakit eczema.
-   Penyakit jantung dan pembuluh darah, seperti:
1.    Penyakit jantung koroner;
2.    Penyakit tekanan darah tinggi/rendah;
3.    Stroke.
-   Penyakit metabolism, seperti:
1.    Kegemukan (obesitas);
2.    Kencing manis (diabetes mellitus);
3.    Kelebihan lemak darah (hiperlipidemia)
2.    Cara Menjaga Kesehatan Jasmani Rohani
Semua orang pasti pernah sakit, namun resiko sakit dapat diminimalkan atau dikurangi resikonya dengan memperhatikan hal-hal berikut ini :
a. Istirahat / Tidur
Waktu yang diperlukan manusia normal untuk tidur kurang lebih 8 jam sehari atau sepertiga hari. Waktu tidur akan bertambah sesuai usia, di mana bayi, anak kecil dan manula membutuhkan waktu tidur yang lebih banyak dari orang dewasa dan anak muda. Kalau kurang istirahat badan akan capek dan pegal. Mungkin bisa dilakukan pijat seperti massage girl, tapi akan lebih baik menjaga dari pada mengobati.
b. Makanan
Makanlah makanan yang bergizi secara teratur, tidak berlebihan dan tidak kurang. Kelebihan makanan dapat meningkatkan kadar gula dalam darah yang akhirnya menimbulkan penyakit kencing manis yang sangat berbahaya. Perhatikan pula kandungan gizi sesuai takaran yang wajar, karena berlebihan suatu zat tidak baik untuk kesehatan. Jangan asal memakan makanan enak. Apalagi sekarang misalnya berkembang penyakit stroke, akan lebih baik menjaga kesehatan daripada melakukan terapi stroke.
c. Kondisi Psikis / Psikologi
Jangan terlalu stres dengan berbagai hal dalam hidup anda. Buat apa susah, lebih baik kita bergembira. Jika pekerjaan anda membuat anda stres dan pusing tujuh keliling terus-menerus maka sebaiknya anda mulai mencari peluang bisnis atau pekerjaan lain yang tidak banyak membuat anda stres. Bila anda punya masalah ada baiknya anda bicarakan dengan orang lain yang dekat dengan anda. Beban psikis dan pikiran dapat mempengaruhi daya tahan tubuh yang efeknya dapat mengundang penyakit jasmaniah dan rohaniah. Setiap masalah pasti ada jalan keluarnya. Luangkan waktu anda untuk sesuatu yang menyenangkan bagi diri anda sendiri dan jangan sekali-kali lari ke minuman keras dan narkoba.
d. Daya Tahan Tubuh
Tingkatkan daya tahan tubuh anda dengan mengkonsumsi berbagai makanan atau minuman alami yang dapat menangkis serangan kuman dan penyakit. Membiasakan diri dengan jamu-jamuan tradisional atau sering minum teh kental pahit setiap hari dapat mengingkatkan zat anti oksidan dalam tubuh untuk melenyapkan zat radikal bebas dari alam sekitar yang merugikan kesehatan kita. Begitu juga dengan kondisi kulit tubuh, jangan sampai membuat tato (tattoos places) atau hal aneh. Cintailah tubuh Anda.
e. Ekonomi Finansial
Memiliki penghasilan yang cukup untuk keperluan sehari-hari dan tabungan untuk masa depan yang halal akan membuat hidup anda tenang lahir dan batin. Jika anda masih berjuang dengan kebutuhan dasar maka rubahlah pola pikir anda. Bekerja sama dengan istri, suami atau kawan anda untuk merintis sebuah usaha yang memiliki peluang serta prospek yang baik, siapa tahu bisa sukses dan membuat anda terbebas dari masalah finansial. Jangan hidup boros, dan mulailah hidup sederhana walaupun penghasilan anda besar.
f.  Sosial
Hiduplah yang rukun dengan tetangga anda di lingkungan sekitar anda. Perbanyak teman dan relasi serta jauhi permusuhan dan segala sifat dan sikap buruk pada orang lain. Istilahnya seribu teman masih kurang, satu musuh kebanyakan.sudah kebanyakan. Memiliki hubungan yang baik dengan para tetangga dan saudara sangat menguntungkan bagi anda, karena mereka dapat menolong anda sewaktu-waktu anda membutuhkannya. Pemilihan teman juga sangat penting.

C.     Pengertian Pemanasan Sebelum Berolahraga Macamnya

1.      Pengertian
Pada saat akan memulai suatu aktifitas olahraga, stretching (peregangan) atau lebih dikenal orang dengan istilah pemanasan (warm-up) sangat diperlukan. Stretching adalah bentuk dari penguluran atau peregangan pada otot-otot di setiap anggota badan agar dalam setiap melakukan olahraga terdapat kesiapan serta untuk mengurangi dampak cedera yang sangan rentan terjadi.
Stretching atau pereganganan otot adalah aktivitas yang biasanya dilakukan sebelum atau setelah olahraga. Kegiatan ini bertujuan untuk membuat oto dan persendian menjadi fleksibel dan elastic. Sehingga menjadi lebih mudah pada saat melakukan pergerakan. Selain hal tersebut , stretching  juga berfungsi menghindari cidera pada saat berolahraga.
             Manfaat
Berikut beberapa manfaat yang dapat Anda dapatkan dari pemanasan   sebelum berolahraga :
·       Meningkatkan tingkat energi yang dikeluarkan oleh metabolisme tubuh.
·       Meningkatkan kecepatan perjalanan sinyal syaraf yang memerintah gerakan tubuh.
·       Meningkatkan efisiensi dalam proses reciprocal innervation, sehingga memudahkan otot-otot berkontraksi dan rileks secara lebih cepat dan efisien.
·       Meningkatkan kapasitas kerja fisik atlet.
·       Mengurangi adanya ketegangan otot.
·       Meningkatkan kemampuan jaringan penghubung dalam gerakan memanjang atau meregang.
·       Terjadinya peningkatan kondisi tubuh atlet secara psikologis, larena pemanasan mampu membangun kepercayaan diri dan rasa nyaman Anda.
2.      Macam-macam Pemanasan           
Terdapat tiga jenis gerakan saat pemanasan, yaitu peregangan statis, dinamis, dan gerakan-gerakan formal olahraga yang akan dilakukan. Peregangan statis merupakan peregangan dengan meregangkan semua sendi dan otot tubuh sejauh/seluas mungkin sampai hampir terasa sakit. Selanjutnya sikap terebut ditahan sampai 20 hitungan.
Peregangan dinamis dilakukan dengan memutar dan “memantul-mantulkan” sendi dan otot tubuh. Gerakan ini dilakukan sampai dengan 20 hitungan. Peregangan ini berisikan gerakan memanjangkan dan memendekkan otot dan sendi, dan memutar-mutarkan otot dan sendi tubuh.
Gerakan peregangan statis dan dinamis sebaiknya dilakukan secara berurutan, dari bagian tubuh atas lalu ke bawah atau sebaliknya. Peregangan statis dan dinamis ini dapat juga digunakan sebagai latihan kelenturan. Dan setelah gerakan keduanya dilakukan, selanjutnya Anda diperbolehkan melakukan gerakan-gerakan formalitas yang mirip gerakan olahraga.
Tahapan peregangan sebelum melakukan aktivitas inti olahraga.
1.    Mulailah latihan dengan pemanasan Selama lima menit.
Lakukan peregangan dinamis selama 5 menit, yaitu gerakan perlahan yang terkendali atau latihan aerobik intensitas rendah, seperti bersepeda, berjalan, atau jogging. Tujuan pemanasan adalah melenturkan otot yang tegang, yang dapat menimbulkan cedera
2. Lakukan Peregangan dengan lembut (smooth), diikuti oleh pemanasan yang lebih spesifik,
3. Lanjutkan dengan latihan inti,
4.  Pendinginan, turunkan aktivitas kinerja fisik anda dengan jarak berjalan sambil melakukan gerakan-gerakan kecil.jangan langsung duduk.
5. Kemudian peregangan lagi. Peregangan dan pendinginan di penutup aktivitas olahraga dapat mengurangi tumpukan asam laktat. Asam laktat adalah sampah sisa aktivitas fisik, kalau tertimbun menyebabkan tubuh menjadi pegal-pegal.
Jangan sekali-kali melakukan peregangan sebelum Anda melakukan latihan aerobik intensitas rendah ( misalnya jogging). Peregangan dengan intensitas tinggi yang dilakukan sebelum latihan, saat otot masih dingin dan kurang lentur, tidak akan bermanfaat dan justru akan menyebabkan tendon rentan cedera.
D.     Induk Organisasi Olahraga Nasional
  1. PBVSI (Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia)
Permainan bola voli, resmi dipertandingkan dalam Pekan Olaraga Nasional ll yang diselenggalarakan di Jakarta pada tahun 1951. Setelah penyelenggaraan Pekan Olahraga Nasional (PON) lll di Medan pada tahun 1953, paada pertengahan tahun 1954 Pengurus ikatan Perhimpunan Volleyball Soerabaia (IPVOS) di dalam rapat pengurus antara lain memutuskan untuk membentuk suatu induk organisasi bola voli di Indonesia. Agar ide tersebut dapat segera terwujud, dikirimkanlah seorang utusan ke Jakarta untuk menemui Pengurus Komite Olimpiade Indonesia (KOI). Atas bantuan dokter Azis Saleh, yang pada waktu itu adalah Ketua Komisi Teknik Komite Olmpiade Indonesia, diadakan suatu pertemuan antara ikatan Perhimpunan Volleyball Soerabaia (IPVOS) dan Persatuan Volleyball Indonesia Djakarta (PERVID). Peremuan tersebut diselenggarakan di salah satu ruangan Stadion Ikada. Hadir pula pada waktu itu tokoh-tokoh olahraga yang berdomisili di Jakarta.

Kemudian pada tanggal 22 Januari 1955 , formatur menyelenggarakan suatu rapat pembentukan Induk Organisasi Bola Voli di Stadion Ikada Jakarta. Maka sejak itu, tanggal 22 Januari 1955 secara resmi menjadi hari lahir Persatuan Bola Voli Seluruh indonesia. Yang disingkat “PBVSI” dengan susunan kepengurusan yang pertama sebagai berikut:
1.       Ketua                              : Wim J.Latumeten
2.       Wakil Ketua                    : Erwin Baharuddin
3.       Penulis/ Bendahara         : Soewarno
4.       Komisi Pertandingan       : S. Adiwidjaja
5.       Komisi Teknik/Pemilih   : da Graza
6.     Anggota-anggota           : Alamuddin Nasution, Soemadi, R. Heins.

Kesungguhan bekerja dari pengurus BPVSI dapat dibuktikan antara lain dengan terwujudnya Kongres PBVSI yang pertama di Jakarta, diselenggarakan dari tanggal 28 Mei sampai dengan 30 Mei.
Ketua Umum: Jenderal Polisi Drs. Sutanto
Alamat : Gedung Voli Jl. Asia Afrika, Kebayoran Lama
2. PSSI (Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia)
PSSI adalah organisasi induk yang bertugas mengatur kegiatan olahraga sepak bola di Indonesia. PSSI berdiri pada tanggal 19 April 1930 dengan nama awal Persatuan Sepak Raga Seluruh Indonesia. Ketua umum pertamanya adalah Ir. Soeratin Sosrosoegondo.
PSSI bergabung dengan FIFA pada tahun 1952, kemudian dengan AFC pada tahun 1954. PSSI menggelar kompetisi Liga Indonesia setiap tahunnya, dan sejak tahun 2005, diadakan pula Piala Indonesia. Ketua Umum PSSI sejak 9 Juli 2011 adalah Djohar Arifin Husin.
Dalam perkembangannya PSSI sekarang ini telah memperluas jenis kompetisi dan pertandingan yang dinaunginya. Kompetisi yang diselenggarakan oleh PSSI di dalam negeri ini terdiri dari :
•  Divisi utama yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain yang berstatus non amatir.
•  Divisi satu yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain yang berstatus non amatir.
•  Divisi dua yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain yang berstatus non amatir.
•  Divisi tiga yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain yang berstatus amatir.
•  Kelompok umur yang diikuti oleh klub sepakbola dengan pemain:
•  Dibawah usia 15 tahun (U-15)
•  Dibawah usia 17 tahun (U-170
•  Dibawah Usia 19 tahun (U-19)
•  Dibawah usia 23 tahun (U-23)
•  Sepakbola Wanita
•  Futsal.
3. PBSI (Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia)
Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia disingkat PBSI adalah organisasi yang mengatur kegiatan olahraga bulu tangkis di Indonesia. PBSI berdiri pada tanggal 5 Mei 1951 di Bandung dengan ketua umum pertamanya adalah A. Rochdi Partaatmadja, Ketua I : Dick Sudirman, Ketua II : Tri Tjondrokoesoemo, Sekretaris I : Amir, Sekretaris II : E. Soemantri, Bendahara I : Rachim, Bendahara II : Liem Soei Liong.
Dengan adanya kepengurusan tingkat pusat itu maka kepengurusan di tingkat daerah atau propinsi otomatis menjadi cabang yang berubah menjadi Pengda (Pengurus Dareah) sedangkan Pengcab (Pengurus Cabang) adalah nama yang diberikan kepada kepengurusan ditingkat kotamadya atau kabupaten.
4. PBVSI (Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia)
Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia disingkat 'Perbasi' merupakan organisasi pengatur olahraga bola basket di Indonesia. Didirikan 23 Oktober 1952.
Perbasi didirikan pada tahun 1952, di mana Tony Wen dan Wim Latumeten diminta oleh Maladi yang saat itu menjabat sebagai Sekretaris Komite Olimpiade Indonesia (KOI) untuk menyusun organisasi olahraga bola basket Indonesia. Atas prakarsa kedua tokoh ini, pada tanggal 23 Oktober 1952 dibentuklah organisasi bola basket Indonesia dengan nama Persatuan Basketball Seluruh Indonesia disingkat Perbasi. Tony Wen menduduki jabatan ketua serta Wim Latumeten sebagai sekretaris. Tahun 1955 namanya diubah dan disesuaikan dengan perbendaharaan bahasa Indonesia, menjadi Persatuan Bola Basket Seluruh Indonesia dan tetap disingkat Perbasi.
Saat ini Ketua Umum PB Perbasi dipegang oleh mantan Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan Republik Indonesia Anggito Abimanyu, setelah unggul 133 suara dari satu calon lainnya Azul Ananda di Musyawarah Nasional Perbasi di Jakarta.  
5. PERCASI (Persatuan Catur Seluruh Indonesia)
Sejarah olahraga catur di Indonesia belum begitu tua. Di mulai pada masa penjajahan Belanda, dimana kebanyakan hanya orang-orang Belanda yang memainkannya. Pada akhir abad ke-19 bermunculanlah klub-klub catur di Surabaya, Magelang, Yogyakarta dan Bandung. Kemudian pada tahun 1925 di Yogyakarta didirikan persatuan catur yang pertama dengan nama Nederlandsch Indische Schaakbond ( NISB ).
Setelah perang revolusi fisik (Proklamasi 1945), kegiatan catur mulai bermunculan kembali terutama di pulau Jawa, seperti : Solo, Yogyakarta dan Magelang. Atas prakarsa beberapa tokoh pada waktu itu, maka pada tahun 1948 didirikanlah Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PERCASI). Namun tanggal 17 Agustus 1950 dipilih sebagai tanggal resmi berdirinya PERCASI dengan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangganya dan berkedudukan di Yogyakarta. Terpilih sebagai ketua pertamanya adalah Dr. Suwito Mangkusuwondo (alm). Sedangkan kejuaraan nasional pertamanya baru bisa terlaksana pada tahun 1953 di Solo.
Pada tahun 1955 kedudukan PB PERCASI dipindahkan ke Jakarta. Selanjutnya PERCASI mengembangkan sayapnya ke mancanegara “sehingga pada tahun 1960 PERCASI diterima menjadi anggota FIDE (Federation Internationale Des Echecs).
6. PORDASI (Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia)
Di tahun 1953 didirikan suatu badan yang berusaha menyatukan semua perkumpulan olahraga berkuda di Indonesia, diberi nama Pusat Organisasi PONI Seluruh Indonesia (POPSI) dengan ketuanya Letkol. Singgih. Tetapi POPSI dalam perkembangannya, malahan surut dan menjadi federasi-federasi, yang akhirnya hilang begitu saja. Kemudian pada tahun 1966, berdirilah organisasi berkuda yang merupakan satu-satunya yang telah diakui oleh KONI Pusat, yaitu : Persatuan Olahraga Berkuda Seluruh Indonesia (PORDASI). PORDASI dibentuk atas prakarsa empat daerah, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Utara dan satu klub SEKARDIU yang dibentuk corps Kavaleri Bandung. Sebagai Ketua Umum pertama adalah Achmad Syam dari Bogor, PORDASI diakui oleh pemerintah sebagai satu-satunya organisasi Induk berkuda di Indonesia, dengan Surat Keputusan Direktur Jenderal Olahraga tanggal 28 Oktober 1966, nomor : 016/tahun 1966. Sejak itu PORDASI selalu aktif menyelenggarakan perlombaan-perlombaan, baik dalam lomba pacuan kuda maupun lomba ketangkasan berkuda.

7. Indonesian Polo Association

Indonesian Polo Association atau dikenal sebagai Komisi Polo Berkuda PP. PORDASI berperan sebagai asosiasi pelindung dan pendorong olahraga polo berkuda di Indonesia. Indonesian Polo Association dibentuk kembali pada bulan Juni 2007 dan langsung bergabung dan diakui oleh Asosiasi Polo Dunia (Federation of International Polo).
Pekerjaan yang dilaksanakan oleh Indonesian Polo Association, antara lain, adalah pengesahan handicap pemain polo di Indonesia, penyelenggaraaan turnamen polo nasional dan internasional di Indonesia, serta memastikan standar keamanan permainan polo di Indonesia agar sesuai dengan peraturan yang diberikan oleh Federation of International Polo.
Di Asia Tenggara, Indonesian Polo Association berperan penting dalam pembentukan South East Asian Polo Federation untuk memastikan kelangsungan kejuaraan polo se-Asia Tenggara setiap dua tahun sekali dimulai dari tahun 2007 di Thailand. Tahun 2009 rencananya kejuaraan polo Asian Cup akan diselenggarakan di Kuala Lumpur, Malaysia dan tahun 2011 di Indonesia bersamaan dengan dilangsungkannya South East Asian Games (SEA Games).
Susunan kepengurusan Indonesian Polo Association adalah sebagai berikut:
  • Ketua umum: R.Moh. Iman Kusumo
  • SekJen: Rudy Susmanto
  • Bendahara : Sugiono
  • Bidang Organisasi : Rully Gozali, Ana Bobane
  • Bidang Handicap dan Kompetisi: Inen Sarnen, Novel A Momongan
  • Bidang HuMas : DJ Mear, Howard Chu
8. IPSI (Ikatan Pencak Silat Indonesia)
IPSI, yang didirikan pada tanggal 18 Mei 1948 di Surakarta, adalah organisasi nasional Pencak Silat tertua di dunia dan satu-satunya organisasi nasional Pencak Silat di Indonesia. Bapak-bapak pendiri IPSI adalah :
1. Wongsonegoro
2. Soeratno Sastroamidjojo
3. Marjoen Soedirohadiprodjo
4. Dr. Sahar
5. Soeria Atmadja
6. Soeljohadikoesoemo
7. Rachmad Soeronegoro
8. Moenadji
9. Roeslan
10. Roesdi Iman Soedjono
11. S. Prodjosoemitro
12. Moh. Djoemali
13. Margono
14. Soemali
15. Karnandi
16. Ali Marsaban
Ketua Pusat Kebudayaan Kedu
Sekretaris Pusat Kebudayaan Kedu
Pencak Sumatra
SHO
Pencak Jawa Barat
SH Madiun
SH Madiun
SH Solo
SH Kediri
SH Kediri
PORI Bagian Pencak
Yogyakarta
SH Yogyakarta
Ketua PORI
Kementerian Pembangunan dan Pemuda
Kementerian Pendidikan, Pengajaran dan Kebudayaan
Pendirian IPSI didasarkan pada 3 tujuan utama sebagai satu kesatuan, yakni :
1. Mempersatukan dan membina seluruh perguruan Pencak Silat di Indonesia.
2. Melestarikan, mengembangkan dan memasyarakatkan Pencak Silat beserta nilai-nilainya.
3. Menjadikan Pencak Silat dan nilai-nilainya sebagai sarana pembangunan bangsa dan ahlak.
Asas IPSI adalah Pancasila. Kehidupan dan hubungan di lingkungan IPSI didasarkan pada semangat kekeluargaan, kebersamaan dan kesetiakawanan dalam kerangka persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang majemuk. IPSI tidak berafiliasi, berorientasi dan berfungsi politik.
Skala kegiatan IPSI meliputi seluruh wilayah Indonesia. Anggota IPSI terdiri dari perguruan-perguruan Pencak Silat yang secara sukarela menyatakan menjadi anggota IPSI dan bersedia menyesuaikan Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangganya (AD dan ART-nya) dengan AD dan ART IPSI. Jumlah seluruh anggota IPSI sekitar 800-an perguruan Pencak Silat, yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia dan mengajarkan sekitar 150 aliran (gaya) Pencak Silat.
Jumlah perguruan dan aliran Pencak Silat di Indonesia paling banyak jika dibandingkan dengan jumlah perguruan dan aliran Pencak Silat di negara-negara sumber Pencak Silat lainnya, yakni Malaysia, Singapura dan Brunei Darussalam. Karena itu, Indonesia disebut sebagai negara sumber Pencak Silat yang terbesar.
Perguruan-perguruan Pencak Silat di Indonesia dapat dikategorisasikan ke dalam perguruan tradisional, peralihan dan modern. Perbedaannya terletak pada cara mengelola perguruan dan cara mengajar dan melatih.
Ada 10 perguruan yang berkualifikasi sebagai perguruan historis atau anggota khusus IPSI Pusat. Nama-nama perguruan tersebut tersebut adalah :
1. Persaudaraan Setia Hati.
2. Persaudaraan Setia Hati Terate.
3. Perisai Diri.
4. Perisai Putih.
5. Tapak Suci.
6. Phasadja Mataram.
7. Perguruan Pencak Indonesia (PERPI) Harimurti.
8. Persatuan Pencak Seluruh Indonesia (PPSI).
9. Putra Betawi.
10. Nusantara.
 Sejak tahun 1948 sampai 2005, di tataran nasional, IPSI dipimpin oleh 4 orang Ketua Umum PB IPSI, yaitu Wongsonegoro (1948-1973), Tjokropranolo (1973-1981), Eddie M. Nalapraya (1981-2003). dan Prabowo Subianto (sejak 4 Juli 2003).
Alamat Pengurus Besar IPSI (PB IPSI) adalah Padepokan Pencak Silat Inonesia Jl. Taman Mini I, Jakarta 13560

9. FORKI (Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia)

Karate masuk di Indonesia bukan dibawa oleh tentara Jepang melainkan oleh Mahasiswa-mahasiswa Indonesia yang kembakli ke tanah air, setelah menyelesaikan pendidikannya di Jepang. Tahun 1963 beberapa Mahasiswa Indonesia antara lain: Baud AD Adikusumo, Karianto Djojonegoro, Mochtar Ruskan dan Ottoman Noh mendirikan Dojo di Jakarta. Mereka inilah yang mula-mula memperkenalkan karate (aliran Shoto-kan) di Indonesia, dan selanjutnya mereka membentuk wadah yang mereka namakan Persatuan Olahraga Karate Indonesia (PORKI) yang diresmikan tanggal 10 Maret 1964 di Jakarta.
Karate ternyata memperoleh banyak penggemar, yang implementasinya terlihat muncul dari berbagai macam organisasi (Pengurus) karate, dengan berbagai aliran seperti yang dianut oleh masing-masing pendiri perguruan. Banyaknya perguruan karate dengan berbagai aliran menyebabkan terjadinya ketidak cocokan diantara para tokoh tersebut, sehingga menimbulkan perpecahan di dalam tubuh PORKI. Namun akhirnya dengan adanya kesepakatan dari para tokoh-tokoh karate untuk kembali bersatu dalam upaya mengembangkan karate di tanah air sehingga pada tahun 1972 hasil Kongres ke IV PORKI, terbentuklah satu wadah organisasi karate yang diberi nama Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (FORKI).
Sejak FORKI berdiri sampai dengan saat ini kepengurusan di tingkat Pusat yang dikenal dengan nama Pengurus Besar (PB). telah dipimpin oleh tujuh orang Ketua Umum dan periodisasi kepengurusannyapun mengalama tiga kali perobahan masa periodisasi yaitu ; periode lima tahun (ditetapkan pada Kongres tahun 1972 untuk kepengurusan periode tahun 1972 – 1977) periodisasi tiga tahun (ditetapkan pada kongres tahun 1997 untuk kepengurusan periode tahun 1997 - 1980) dan periodisasi empat tahun ( Berlaku sejak kongres tahun 1980 sampai sekarang).

Perguruan Karate Anggota FORKI:

1.   AMURA
2.   BKC (Bandung Karate Club)
3.   BLACK PANTHER KARATE INDONESIA
4.   FUNAKOSHI
5.   GABDIKA SHITORYU INDONESIA (Gabungan Beladiri Karate-Do Shitoryu)
6.   GOJUKAI (Gojuryu Karate-Do Indonesia)
7.   GOJU RYU ASS (Gojuryu Association)
8.   GOKASI (Gojuryu Karate-Do Shinbukan Seluruh Indonesia)
9.   INKADO (Indonesia Karate-Do)10. INKAI (Institut Karate-Do Indonesia)
10. INKAI (Institut Karate-Do Indonesia)
11. INKANAS (Intitut Karate-Do Nasional)
12. KALA HITAM
13. KANDAGA PRANA
14. KEI SHIN KAN
15. KKNSI (Kesatuan Karate-Do Naga Sakti Indonesia)
16. KKI (Kushin Ryu M. Karate-Do Indonesia)
17. KYOKUSHINKAI (Kyokushinkai Karate-Do Indonesia)
18. LEMKARI (Lembaga Karate-Do Indonesia)
19. SHOTOKAI
20. PORBIKAWA
21. PORDIBYA
22. SHINDOKA
23. SHI ROI TE
24. TAKO INDONESIA
25. WADOKAI (Wadoryu Karate-Do Indonesia)

9. PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia)

Awal sejarah oleh kalangan Belanda telah dibentuk sebuah organisasi, yang akan menangani penyelenggaraan pertandingan-pertandingan Atletik dengan nama Nederlands Indische Athletiek Unie (NIAU).
Di Medan pada tahun 1930 - an juga telah berdiri sebuah Organisasi bernama Sumatera Athletiek Bond (SAB), yang menyelenggarakan perlombaan-perlombaan Atletik antar sekolah Mulo, HBS dan perguruan-perguruan swasta.
Perkembangan Atletik di Pulau Jawa ditandai dengan berdirinya organisasi-organisasi Atletik seperti ISSV Hellas dan IAC di Jakarta, PAS di Surabaya dan ABA di Surakarta.
Selama pendudukan Jepang kegiatan cabang olahraga Atletik praktis terhenti. Dengan terbentuknya Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI) pada awal tahun 1946, bagian Atletik dalam PORI segera menghidupkan kegiatan cabang olahraga menuju perkembangan dan kemajuan bangsa Indonesia yang baru merdeka.
Usaha nyata dibuktikan dengan terbentuknya Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PASI) pada tanggal 3 September 1950 di Semarang. Organisasi Induk PASI telah diterima sebagai anggota Atletik Internasional (IAAF).
Pada mulanya anggota PASI JAYA adalah Pengurus Cabang yang disngkat Pengcab PASI terdiri dari lima wilyah kota yaitu :Pengcab PASI Jakarta Utara, Pengcab PASI Jakarta Timur, Pengcab PASI Jakarta Selatan, Pengcab PASI Jakarta Pusat dan Pengab PASI Jakarta Barat, yang notaben keberadaan Pengcab tersebut berada dibawah naungan KONI Wilayah, dan SUDIN Olarhaga. Karena keterbatasan sarana maka dari lima Cabang tersebut hanya ada dua Cabang yang bergerak aktif yaitu PASI Cabang Jakarta Pusat dan PASI Cabang Jakarta Selatan.
Sesuai dengan Kongres PASI Tahun 1973, keberadaan Pengcab PASI lima wilayah dihapuskan dan sebagai gantinya rentang Organisasi adalah Club / Perkumpulan Atletik sebagai anggota dari PASI JAYA.
10. PERSANI (Persatuan Senam Artistik Indonesia)
                       Lahirnya senam artistik di Indonesia yaitu pada saat menjelang pesta olahraga Ganefo I di Jakarta pada tahun 1963, yang mana setiap artistik merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan, untuk ini perlu dibentuk suatu organisasi yang berfungsi menyiapkan para pesenamnya. Organisasi ini dibentuk pada tanggal 14 Juli 1963 dengan nama PERSANI (Persatuan Senam Indonesia), atas prakarsa dari tokoh-tokoh olahraga se-Indonesia yang menangani dan mempunyai keahlian pada cabang olahraga senam. Promotornya dapat diketengahkan tokoh-tokoh dari daerah seperti : Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara. Wadah inilah kemudian telah membina dan menghasilkan atlet-atlet senam yang dapat ditampilkan dalam Ganefo I dan untuk pertama kalinya pula pesenam-pesenam Indonesia menghadapi pertandingan Internasional. Kegiatan selanjutnya adalah mengikut sertakan tim senam dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam Ganefo Asia, dimana untuk mempersiapkan atlet-atlet Indonesia ini dipanggil pelatih-pelatih senam dari RRC, maka dengan demikian Indonesia mengalami kemajuan dalam prestasi olahraga senam. Tetapi sangat disayangkan bahwa harapan yang mulai tumbuh harus berhenti sementara oleh karena suasana politik yaitu saat meletusnya G 30 S/PKI, sehingga pelatih-pelatih dari RRC harus dikembalikan ke negaranya.

                  Usaha untuk mengejar ketinggalan ini maka pada tahun 1967 dikirim seorang pelatih Indonesia yaitu : Sdr. T. J. Purba ke Jerman Timur untuk sekolah khusus pelatih senam artistik selama 26 bulan. Kemudian sebagai titik tolak yang kedua adalah dimasukkannya cabang olahraga senam artistik yang pertama kalinya dalam Pekan Olahraga Nasional (PON VII/1969) di Surabaya, dan kemudian untuk seterusnya dimasukkan dalam setiap penyelenggaraan PON.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan  dan Saran
            Berolahraga memang membutuhkan teknik-teknik tertentu. Kita biasanya tersugesti oleh pemikiran kita bahwa melakukan itu sulit. Namun setelah mencobanya dengan beberapa tahapan latihan dan pemberian porsi yang cukup akan menjadikan yang tadinya mustahil akan menjadi mudah. Dalam suatu contoh wanita beranggapan bahwa sepak bola adalah olahraga milik kaum laki-laki. Mereka enggan menjadikan sepak bola menjadi pilihannya. Namun di saat ini olahraga adalah universal. Sepakbola wanita digencarkan di mana-mana dan sugesti itu kian menghilang. Bahkan olahraga ini menjadi cabang yang mampu menarik begitu banyak  penonton  di event olimpiade.
Kebutuhan untuk berolahraga adalah mutlak. Kesehatan yang akan didapatkan pada jasmani akan berdampak pula pada rohani. Begitu pula pada masyarakat Indonesia yang belum sadar bahwa kita semua harus mendukung program mengolahragakan masyarakat.  Yang pertama adalah ubah pemikiran kita tentang olahraga yang melelahkan dan memeras banyak tenaga menjadi suatu kebutuhan daripada hanya bermalas malasan. Sediakan waktu yang cukup, tidak perlu banyak, cukup beberapa menit saja kita keluarkan keringat dengan gerakan-gerakan ringan. Itu bisa dilakukan di rumah, sekolah, atau di kantor. Jika setiap orang sudah melakukannya dari hal yang sederhana, kini giliran pemerintah untuk merencanakan program-program untuk memajukan olahraga di Indonesia. Masing masing cabang olahraga diperlukan pembinaan berjenjang.  Pada jenjang usia dini dapat digali bakat-bakat potensial menjadi atlet. Kemudian dikembangkan bakat tersebut melalui pelatihan yang profesional dan terstruktur. Kemudian diikutsertakan dalam  event-event dengan jenjang usia tertentu. Dukungan pemerintah juga harus ditunjukkan dengan membangun kantor pengurus masing-masing bidang olahraga di tiap tiap daerah untuk mengakomodasi pengurus setempat dalam mengembangkan olahraga di daerahnya sehingga sinergi dari tingkat bawah sampai pusat mampu menghasilkan tim-tim  yang mumpuni untuk siap bersaing dengan luar negeri.



Daftar Pustaka

http://organisasi.org
http://updaterus.com/article/healthandlifestyle/Pentingnya-Pemanasan-Sebelum-Olahraga

1 komentar:

  1. nice artikelnya gan, semoga sukses selalu dan ditunggu artikel manarik selanjutnya ^^ tks.

    BalasHapus